Seperti yang diutarakan Edi Purwoko, warga Surabaya yang merantau di Wamena. Melalui sambungan telepon video, Edi meminta pemkot dan Pemprov Jatim melakukan upaya bagi mereka yang tidak bisa pulang dari Wamena.
Bahkan menurut Edi, jangankan uang untuk pulang, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja mereka kesulitan. "Kita tidak butuh rasa prihatin saja. Tapi kita minta perhatian pemerintah Jawa Timur. Paling tidak kalau Gubernur tidak bisa cek. Perintahkan Sekdanya lah. Sampaikan sama beliau di sini masyarakat butuh perhatian pemerintah," kata Edi, Selasa (1/10/2019).
"Bukan hanya kampanye-kampanye, sampai lupa sama rakyat kecil. Di sini banyak masyarakat Jawa Timur secara keseluruhan. Sampean sebagai kepanjangan tangan sebagai wartawan, tolong sampaikan kepada Khofifah," imbuhnya.
Edi menegaskan, warga Jatim yang tinggal di pengungsian Kota Wamena sangat butuh perhatian Pemprov Jatim. Terutama terkait dukungan Moril.
Ia berharap ada perwakilan pemprov yang mau datang ke Wamena. Yakni guna mengecek kondisi terkini warga yang bertahan di pengungsian.
"Saya harap ada perhatian pemerintah Jawa Timur, yang mau melihat kondisi kami. Perwakilan Pemerintah Makassar saja sudah datang memberi support bagi warganya. Bahkan memfasilitasi pemulangan warganya dari Wamena," terangnya.
Edi bercerita, dirinya terpaksa tinggal di Polres Wamena pascakerusuhan sejak 7 hari lalu. Saat ini ia mengungsi di Mess AURI.
Di sana mereka bertahan hidup dengan segala keterbatasan. Bahkan ada warga Jatim yang hanya memiliki satu pakaian yang menempel di tubuhnya. Harta benda mereka habis karena tempat tinggalnya hangus dibakar massa.
Simak Video "Buntut Rusuh di Manokwari, Gubernur Khofifah Minta Maaf"
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini