Bukti simpatik dan kekeluargaan Polres Lamongan diwujudkan dengan menggelar ngopi bareng kapolres dan dandim 0812 bersama mahasiswa Lamongan. Di hadapan mahasiswa, Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung menyatakan membuka lebar komunikasi secara intens. Suasana antara pihak kepolisian dan mahasiswa pun semakin cair.
"Acara ngopi bareng ini sejatinya sudah direncanakan sejak awal sebelum ada aksi-aksi demo mahasiswa. Dan ini pertemuan untuk yang kali sekian dan akan berlanjut di kemudian hari," kata Feby, Minggu (29/9) malam.
Elemen mahasiswa yang hadir di antaranya dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Feby mengurai, apa yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini mengharuskan semuanya bersiaga agar negara tetap tegak berdiri. Empat konsesus negara juga sudah final yakni NKRI, Pancasila, UUD dan Bineka Tunggal Ika yang tidak boleh diisi dengan faham lain.
"Semua harus waspada, karena mereka sudah masuk di dunia pendidikan. Bahkan mereka sudah menyusun strategi agar negara ini tidak utuh lagi dan jika itu terjadi, maka kita akan menyesal," imbuhnya.
Feby juga memuji pola demo yang dilakukan mahasiswa di Lamongan beberapa hari lalu. Mahasiswa Lamongan menyampaikan aspirasinya dengan damai dan santun sehingga suasana Lamongan tetap kondusif.
Menyinggung soal mahasiswa yang gugur di Kendari, Sulawesi Tenggara, kapolres memastikan kasus tersebut akan ditangani secara transparan oleh kepolisian. "Yakinlah, tim independen yang melibatkan kompolnas, bahkan Muhammadiyah pusat telah bekerja untuk menyelidiki. Semuanya akan ditangani se-transparan mungkin dan seterang-terangnya.
"Inilah role model Lamongan, semuanya damai. Bisa dipertahankan sampai kapan pun. Jaga kondusivitas di Lamongan," pintanya.
Dandim 0812 Lamongan Letkol Inf Sidik Wiyono juga memuji para mahasiswa Lamongan. Sidik menilai Lamongan merupakan kota yang luar biasa karena masyarakatnya ramah-ramah dan mahasiswanya hebat-hebat. Persoalan bangsa, kata Sidik, harus disikapi dengan baik, kalaupun demo, harus tertib karena mahasiswa merupakan kaum terpelajar.
"Sampaikan pendapat dengan santun. Ekspresi tidak apa-apa, tapi niat demi NKRI, agar negara tetap tegak berdiri. Elemen pemuda yang nantinya akan memimpin negara ini," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini