JK saat ini sedang berada di New York, Amerika Serikat dalam rangka menghadiri Sidang Majelis Umum PBB sebagai Wapres. Dia memantau kabar tersebut dan memastikan masalah ini sudah selesai karena ambulans PMI tidak membawa amunisi seperti yang dituduhkan.
"Itu sudah selesai. Polisi sudah mengklarifikasi bahwa itu tidak benar. Polisi minta maaf dan tidak ada upaya apapun PMI dan DKI bawa batu dan bom molotov," ucap JK di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Jumat (27/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JK menegaskan para relawan PMI tidak berpihak pada siapapun. Dia khawatir bila publik jadi tak percaya pada palang merah gara-gara tuduhan ini.
"Bahaya begitu orang tidak percaya pada palang merah khususnya ambulans," ucapnya.
"Tidak mungkin relawan PMI akan berbuat seperti itu. Bagi relawan, netralisme dan independensi dijaga betul. Walau pemerintah, tak bisa berpihak dalam konteks tugas PMI. Siapapun kita bantu," sambung JK.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menjelaskan adanya kesalahpahaman soal ambulans yang dituduh membawa batu dan bensin. Ambulans tersebut rupanya digunakan sebagai tempat untuk bersembunyi para perusuh yang membawa batu.
Polisi telah mengembalikan 1 ambulans milik Pemprov DKI dan 5 ambulans PMI. Sejumlah petugas medis dan kesehatan yang sempat diamankan dalam peristiwa itu juga telah dipulangkan.
Tonton juga video Tak Ingin Jadi Bahan Hoaks, PMI Perlihatkan Isi Ambulans:
(imk/tsa)