Penekanan Fakta-fakta dalam Pernyataan Anies Soal Ambulans

Round-Up

Penekanan Fakta-fakta dalam Pernyataan Anies Soal Ambulans

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 28 Sep 2019 07:32 WIB
Gubernur Jakarta Anies Baswedan (Antara Foto)
Jakarta - Isu 'ambulans bawa batu' memantik pertanyaan seputar kondisi awak medis di tengah demonstrasi Rabu (24/9) malam. Apakah petugas ambulans itu justru korban?

Awalnya, ambulans Pemprov DKI dituduh membawa batu. Sorotan bahwa ambulans ini adalah pelaku kemudian menyeruak. Muncul kabar viral, ambulans itu membawa batu dan bensin.



Namun polisi kemudian menyatakan itu adalah kesalahpahaman. Delapan unit ambulans dikembalikan, termasuk satu unit milik Pemprov DKI dan 5 milik PMI. Awak ambulans yang semula hampir saja kena persepsi pelaku rusuh kini berubah 180 derajat menjadi korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumat (27/9/2019), Gubernur Jakarta Anies Baswedan melangkah di Balai Agung, Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Dia baru saja rapat internal. Dia menjawab pertanyaan soal kondisi awak ambulans, apakah mereka menjadi korban penganiayaan atau tidak.

"Jadi begini. Sekarang ini biar diperiksa lengkap karena kita tidak tahu, belum tahu lengkap, siapa saja yang berada di lokasi," kata Anies.

Mengenakan busana khas Betawi, Anies menjawab dengan tenang pertanyaan-pertanyaan mengganjal soal ambulans itu. Dia memang tak menyimpulkan apakah awak ambulans Jakarta adalah korban kerusuhan atau bukan, namun dia menekankan soal fakta. Kata 'fakta' bahkan dia sebut sampai empat kali.

"Tapi bahwa petugas medis mengalami cedera, itu fakta. Faktanya cedera. Faktanya kakinya tidak bisa bergerak," kata Anies, menggunakan istilah secara repetitif.



Kondisi cedera yang dialami petugas medis awak ambulans itu dia pastikan dari keterangan rumah sakit. Ceeranya bukan hanya di kaki. Hasil pemindaian petugas kesehatan sedang dia nantikan.

"Kemudian ada benturan juga di kepala. Itu faktanya ada," ujarnya, lagi-lagi menggunakan kata 'fakta'.

Sejak Kamis (26/9) diketahui, ambulans itu mengalami kerusakan, kacanya pecah. Sopir ambulans terluka dan mendapat perawatan dokter dari Polda Metro Jaya.

Soal siapa pihak yang mencederai petugas-petugasnya, Anies mengaku tidak tahu. Dia paham banyak orang saat malam itu. Investigasi dari pihak kepolisian dia nantikan. Dia yakin anak buahnya menjalankan prosedur tetap (protap) dalam menjalankan tugas sebagai tenaga medis. Bila tidak menjalankan protap, maka mereka adala pihak yang bersalah secara pribadi.

"Jadi meskipun harus melakukan hal-hal yang sulit, tapi kalau itu sesuai protap, pasti benar. Nah anjuran saya itu. Jangan sampai ada yang melanggar. Kalau melanggar protap, pertanggungjawabannya pribadi," tuturnya.



Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono berkunjung ke Balai Kota menemui Anies. Dia sempat memberi keterangan perihal petugas ambulans Pemprov DKI yang cedera itu.

"Itu kita dalami ya," ujar Irjen Gatot.

Halaman 2 dari 3
(dnu/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads