Ibunda Faisal Amir Ingin Penganiaya Anaknya Datang Minta Maaf dan Bertobat

Ibunda Faisal Amir Ingin Penganiaya Anaknya Datang Minta Maaf dan Bertobat

Rolando Fransiscus - detikNews
Kamis, 26 Sep 2019 18:43 WIB
Kakak Faisal Amir, Rahmat Ahadi (Tengah) (Rolando Fransiskus/detikcom)
Jakarta - Ibunda Faisal Amir, mahasiswa Al-Azhar yang mengalami pendarahan otak buntut ricuh demo di depan gedung DPR, sebenarnya tidak ingin membawa kasus ke jalur hukum. Dia hanya berharap siapa pun yang membuat Faisal terluka segera datang meminta maaf dan bertobat.

"Amanah dari ibunda Faisal adalah beliau ingin bagi jika memang benar Faisal itu dianiaya dan dipukuli, beliau ingin pelaku untuk meminta maaf kepada keluarga," ujar kakak Faisal, Rahmat Ahadi, saat jumpa pers di Aula Buya Hamka, Universitas Al-Azhar, Jl Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (26/9/2019).

Jika pelaku datang meminta maaf, keluarga tidak akan mempersoalkan insiden ini ke ranah hukum. Ibunda Faisal merasa permintaan maaf dari pelaku sudah cukup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Ibunda ingin tidak terlalu dibawa ke jalur hukum. Yang penting si pelaku ini minta maaf dan bertobat. Itu saja sudah cukup," jelas Rahmat.

Kondisi Faisal pasca-kritis kini sudah membaik. Rahmat menyebut adiknya sudah bisa berkomunikasi meski masih belum ingat kejadian hingga membuatnya terluka cukup parah.

"Kami menunggu dari Faisal sendiri supaya bisa memberikan kronologi kejadian yang dia alami," tuturnya.



Lembaga Bantuan Hukum (LBH) turut mendampingi pihak Faisal. Namun, menurut keluarga, itu sebatas untuk mengurus berkas-berkas.

"Untuk datang ke Mabes, mendampingi. Karena kalau kita sendiri kan agak merepotkan," sebut Rahmat.

Meski begitu, ia menyatakan pihak keluarga nantinya akan berdiskusi lebih lanjut terkait penanganan peristiwa ini. Rahmat menyebut keluarga masih menunggu kejelasan ataupun kronologi sampai Faisal mengalami cedera yang membuatnya kritis.


"Belum bisa memutuskan akan seperti apa, karena kronologinya ini masih belum jelas. Faisal ini dipukul, atau jatuh. Atau dipukul baru jatuh, atau jatuh baru dipukul. Nggak ada yang tahu. Nanti setelah semuanya lebih jelas, mungkin saya akan diskusi lagi dengan ibu saya, baiknya seperti apa. Yang jelas kita membuat laporan ke polisi dulu. Yang penting Faisal sembuh dulu, supaya tidak ada simpang siur, Faisal bisa cerita," urainya.

"Saksi pun kita kesulitan. Karena walau pun ada itu belum tentu benar, kenapa munculnya baru sekarang. Kenapa nggak kemarin-kemarin dari hari pertama," tambah Rahmat.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads