Dari pantuan detikcom, massa sempat membakar spanduk dan kardus air mineral yang meraka bawa. Selain itu mereka sempat memukuli dan mengijak-injak gawat berduri.
Kawat tersebut merupakan barrier atau penghalang jalan masuk menuju ke dalam gedung DPRD Jatim. Massa sendiri meminta agar ditemui oleh perwakilan anggota dewan.
![]() |
Namun polisi membiarkan aksi mahasiswa tersebut. Apa yang dibakar mahasiswa mati dengan sendirinya tanpa polisi menyemprotnya dengan apar. Massa juga tak berhasil menerobos kawat berduri meskipun mereka sudah memukuli dan menginjak-injaknya.
Akhirnya perwakilan massa diizinkan menemui para anggota dewan. Ada sekitar 5 orang yang masuk ke gedung anggota dewan.
"Maraknya beberapa konflik yang ada di Jawa Timur dan peralihan fungsi pertanian dan non pertanian, kami anggap yang kami anggap faktor penyebab petani semakin sengsara. Semakin sengsara," kata salah satu lorlap aksi Miftahul Ulum dari Aliansi Tani Jawa Timur Miftahul Ulum kepada wartawan di DPRD Jawa Timur, Selasa (24/9/2019).
Dalam aksi ini ada enam tuntutan yang disuarakan untuk DPRD Jawa Timur dan Gubernur Jatim. Enam tuntutan itu adalah,
1. Selesaikan konflik agraria yang ada di Jawa Timur
2. Mengehentikan semua proses kriminalisasi terhadap petani
3. Menghentikan laju alih fungsi lahan peranian ke non pertanian
4. Tunda pembahasan dan pengesahan RUU Pertanahan, RUU Sistem budidaya pertanian berkelanjutan dan RUU berpontensi menindas rakyat lain.
5. Menerbitkan PERGUB tentang perlindungan dan pemberdayaan petani berkelanjutan
6. Mewujudkan reforma agraria sejati.
Serikat Petani Turut Berunjuk Rasa di Depan Gedung DPR:
(fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini