Penggerebekan dilakukan di kawasan Jakarta Utara dan Bekasi. Ada sebanyak sembilan terduga teroris ditangkap. Beberapa barang bukti diamankan.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan hasil penggeledahan di rumah tersangka itu ditemukan bahan peledak jenis TATP seberat 500 gram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, polisi juga telah mengungkap target serangan terduga teroris ini. Berikut rangkuman detikcom soal penggerebekan teroris hari ini:
Terduga Teroris Jaringan JAD
Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, terduga teroris yang diamankan merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di beberapa wilayah di kawasan Bekasi dan Jakarta. Dedi menyebut barang bukti yang diamankan berdaya ledak tinggi atau high explosive.
"TATP itu dari hasil penggeledahan dari penangkapan di beberapa titik. Itu sensitif dan memiliki daya ledak high explosive. Sedang mau didisposal," terang Dedi.
9 Orang Terduga Teroris Diamankan
Densus 88 Antiteror Polri melakukan penggerebekan pada pagi hari tadi sejak pukul 05.35 WIB. Kelompok ini merupakan jaringan JAD Bekasi yang terhubung dengan JAD Bandung.
Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan, terduga teroris pertama yang ditangkap yakni SN pada pukul 05.35 WIB di Tambun, Bekasi. Kedua, Kedua atas nama AZ di Tambun Selatan, Bekasi. Ketiga, inisial H ditangkap pukul 06.05 WIB di Tambun, Bekasi. Keempat, IG ditangkap pukul 06.05 WIB di Tambun, Bekasi. kelima atas nama AR, ditangkap pukul 07.05 WIB di Tambun Utara, Bekasi.
"Keenam S, istri AR, ditangkap bersama suaminya. Kemudian ketujuh, atas nama AS ini ditangkap di Bekasi Utara," ujar Dedi.
Kedelapan, MA alias Muri ditangkap pukul 08.30 WIB di daerah Semper Barat, Cilincing, Jakut. Kesembilan, atas nama I ditangkap di Jakarta Barat yang diduga mengikuti kegiatan idad di Bogor.
"Tersangka Muri di Cilincing barang bukti yang disita high explosive, cukup banyak dan sudah akan dirakit dan rencananya digunakan saat dia akan amaliyah," tuturnya.
Terduga Teroris Siapkan Bom Panci
Terduga teroris berinisial H yang ditangkap pukul 06.05 WIB di Tambun, Bekasi sudah merakit bom panci. Polisi juga menyita senjata api dan senjata tajam.
"Untuk H, masih didalami berbagai macam senpi, sajam, panci yang disiapkan merakit bom panci. Ini akan digabung dengan yang tertangkap di Jakut. Semua terkoneksi," kata Brigjen Dedi Prasetyo.
Dedi mengatakan kelompok ini sudah cukup lama diinvestigasi oleh Densus. Dia mengatakan ada 4 tahapan kelompok JAD sebelum melakukan amaliyah.
"Pertama mereka melakukan konsolidasi atau siap siaga, baru taklim-taklim, baru idad dan idad yang dilakukan kelompok ini dilaksanakan di Gunung Halimum, setelah itu baru dia melakukan rencana aksi terornya. Sasaran utama mereka thoghut, aparat polisi dan kantor polisi," ujarnya.
Kantor Polisi Jadi Target Pengeboman
Kapolres Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto terduga teroris MA di Cilincing, Jakarta Utara disebut merencanakan pengeboman di kantor polisi.
Hal ini terungkap dari 'surat wasiat' MA yang ditemukan dalam penggeledahan di rumahnya di Jalan Belibis V, RT 13 RW 04, Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, pagi tadi.
"Pada saat olah TKP tadi, berdasarkan tulisan tangan di surat yang kita temukan, bahwa dia akan meledakkan di kantor polisi dan juga akan meledakkan dalam waktu yang tidak terlalu lama," kata Budhi kepada wartawan di lokasi, Senin (23/9/2019).
"Hal ini kalau terlihat dari bahan yang sudah siap tentunya masuk akal bahwa dia sudah menyiapkan untuk dalam jangka waktu terlalu lama," sambung Budhi.
Budhi mengaku belum tahu kantor polisi mana yang menjadi target aksi pengeboman MA. Namun, katanya, aksi itu direncanakan dalam waktu dekat. Menurut Budhi, bom tersebut bisa meluluhlantakkan benda atau orang yang berada di radius 50 meter jika bom itu meledak.
2 Terduga Teroris yang Ditangkap di Bekasi Pasutri
Dua dari sembilan terduga teroris yang diamankan di Bekasi dan Jakarta ternyata berstatus suami istri. Pasutri itu diamankan di Bekasi.
Pasutri tersebut ditangkap di rumahnya di Perumahan Alamanda Regency, Jalan Nirwana II Kelurahan Karang Satria, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi. Keduanya yakni AR (21) dan istrinya, S (19).
Ros (45) ayah dari AR mengaku sempat terlibat perdebatan dengan putranya itu pada libur Idul Adha pada Agustus lalu. Ketika itu, AR pulang dan menetap selama 5 hari di kampung halamannya.
"Dia bahas-bahas soal jihad saat mengobrol, kemudian soal sistem demokrasi di pemerintahan. Saya mengingatkan kalau jihad itu tidak harus berperang. Saya bilang berbakti pada orang tua dan melawan hawa nafsu juga sudah bagian dari jihad," kata Ros melalui sambungan telepon kepada detikcom, Senin (23/9/2019).
Halaman 2 dari 4
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini