.webp)
Kepala Kantor Bulog Mimika Ariek Estyanto Indra mengatakan beras milik Bulog itu akan diberikan kepada masyarakat ilaga sebagai bantuan beras masyarakat sejahtera yang rutin diberikan ke Kabupaten Puncak sebanyak 205 ton per bulan.
Menurut dia, ada 1.600 kilo gram beras di dalam pesawat itu untuk dikirim ke Ilaga. Beras itu dikemas dalam karung 10 kilogram per karung.
Semua kebutuhan beras untuk jatah PNS, TNI-Polri, masyarakat Puncak dan Ilaga disuplay oleh Bulog Mimika.
"Jadi benar beras tersebut milik Bulog, malah sebelum hilang kontak sudah di terbang tiga kali, itu yang ke empat kalinya, beras ranstra untuk masyarakat Ilga, yang rutin diberikan untuk Ilaga," Kata Ariek, Sabtu (21/9/2019).
Ariek menambahkan telah menyiapkan beras pengganti untuk masyarakat Ilaga untuk menggantikan beras yang hilang.
Tim gabungan SAR beserta Tim dari Lanud Mimika dan Brimob hari ini akan melakukan pencarian dengan menggunakan helikopter. Namun, pencarian belum bisa dilakukan karena hujan lebat masih mengguyur wilayah Mimika dan sekitarnya.
Pesawat penerbangan perintis untuk pedalaman Papua, Rimbun Air, milik PT Carpediem Aviasi Mandiri dengan tipe Twin Otter DHC6-400 dilaporkan hilang kontak. Pesawat dengan nomor registrasi PK-DC itu terbang dengan rute Kabupaten Mimika-Kabupaten Ilaga.
Pesawat berangkat dari Bandara Mozes Kilangin Timika pukul 10.39 WIT, Rabu (18/9). Pesawat direncanakan mendarat di Ilaga pada pukul 11.29 WIT namun tak kunjung tiba. Pencarian langsung dilakukan namun sempat berhenti kemarin malam karena kendala cuaca.
Dalam pesawat yang hilang kontak ini terdapat empat orang di antaranya tiga kru dan satu penumpang pilot atas nama Dasep Sobirin, Co pilot Yudha, mekanik Ujang serta satu penumpang anggota Brimob Resimen II Satpor Bahara Hadi Utomo. Pesawat ini juga membawa 1.700 kilo beras Bulog.
Halaman 2 dari 2
