Pencarian Pesawat Twin Otter di Papua Pagi Ini Terkendala Cuaca Buruk

Pencarian Pesawat Twin Otter di Papua Pagi Ini Terkendala Cuaca Buruk

Saiman - detikNews
Jumat, 20 Sep 2019 07:17 WIB
Pencarian Pesawat Twin Otter di Papua Pagi Ini Terkendala Cuaca Buruk (Foto: Saiman)
Timika - Dua pesawat yang membawa tim pencarian pesawat Twin Otter DHC6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC yang hilang kontak di Papua telah diberangkatkan. Sebanyak 14 orang tim dikerahkan.

Dua pesawat itu adalah Susi Air yang berangkat pada pukul 05.44 WIB dan pesawat milik Carpediem PK CDJ400 yang berangkat pada pukul 06.22 Wit.

Komandan Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Letnan Kolonel (Pnb) Sugeng Sugiharto, mengatakan pesawat hilang kontak tersebut tidak memancarkan sinyal Emergency Locator Transmitter (ELT). Normalnya, pesawat secara otomatis akan memancarkan sinyal ELT jika crash (jatuh).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Menurut Sugeng, kesempatan selamat bagi kru pesawat masih memungkinkan jika terjadi pendaratan darurat. Sebab, pesawat memang tidak memancarkan sinyal ELT jika melakukan pendaratan darurat.

Dalam pencarian hari ketiga ini, tim gabungan TNI-Polri dan Basarnas belum menemui hasil. Faktor cuaca menjadi kendala dalam proses pencarian

"Pagi ini tim telah diberangkatkan dan melakukan pencarian, tapi cuaca buruk dan belum membuahkan hasil, mudah-mudahan siang cuaca membaik," kata Sugeng, Jumat (20/9/2019).



Sementara itu, pilot Susi Air, Kristopher Moell, yang juga turut membantu proses pencarian menyatakan cuaca di kawasan yang menjadi titik pencarian dilanda hujan dan angin kencang.

"Kemarin bagus, sekarang hujan, angin kencang, cuaca jelek," kata Kristopher.

Tim pencarian tidak bisa melihat secara visual lantaran awan tebal menutupi hampir seluruh kawasan titik pencarian.

Dalam pesawat yang hilang kontak ini terdapat 4 orang terdiri dari 3 kru dan satu penumpang. Pilot bernama Dasep, copilot Yudra, mekanik Ujang dan satu penumpang anggota Brimob Baharada Hadi.

Dasep Sobirin Dianggap Pilot Senior di Papua

Pilot Dasep yang mengawaki Twin Otter DHC6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC, dianggap sebagai pilot senior di Papua. Salah seorang rekannya, Nalio Jangkup, mengatakan Dasep senang bergaul.

Nalio biasa menyapa Dasep Sobirin sebagai kakak kapten. Nalio berharap pesawat yang dipiloti Kapten Dasep masih dalam keadaan utuh.

"Kami semua dan saya berharap kaka Kapten Dasep dan pesawat serta krunya dalam keadaan baik-baik," kata Nalio sambil berkaca-kaca.
Halaman 2 dari 2
(knv/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads