Jakarta - Tim teknis kasus teror penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK
Novel Baswedan bertugas sejak Kamis (1/8). Ada 90 polisi yang terlibat dalam tim teknis kasus Novel.
Tim teknis itu dipimpin Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Nico Afinta. Polisi menargetkan tim teknis bisa mengungkap pelaku teror terhadap Novel dalam waktu 3 bulan.
"Tim bekerja dari tanggal 1 Agustus sampai tanggal 31 Oktober. Artinya 3 bulan, tahap yang pertama. Kemudian kalau tiga bulan masih perlu diperpanjang, diperpanjang lagi 3 bulan lagi. Dievaluasi satu semester," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Kamis (1/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengungkap kasus tersebut, tim sudah mengecek ulang lokasi kejadian teror penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Tim teknis berupaya menemukan alat bukti untuk mengungkap pelaku teror.
"(Tm teknis) sudah juga mengeksplor kembali TKP (tempat kejadian perkara) karena TKP itu adalah hal yang paling penting. Perlu berkali-kali diexplore untuk menemukan alat-alat bukti," ujar Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal kepada wartawan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jaksel, Rabu (7/8/2019).
Tim teknis menurut Iqbal juga akan mempelajari ulang CCTV terkait teror penyiraman air keras ke Novel. Selain itu, tim bakal mendalami saksi-saksi.
"Kali ini karena tim teknisnya lengkap, komprehensif, semua personel terbaik, yang harus kita dalami saksi, CCTV, terus kita kerja sama dengan Dukcapil terus juga di situ ada Pusinafis," imbuhnya.
Mendekati masa akhir tim teknis bekerja, polisi belum menyampaikan hasil dari penyelidikan tersebut. Polisi mengatakan perkembangan kasus tersebut memang sengaja tidak disampaikan.
"Kita sedang bekerja, tim teknis sedang bekerja ya. Keras bekerja itu, setiap detik, setiap menit, setiap jam, setiap hari tim bekerja, tidak mungkin juga kita sampaikan ke media, bocor itu semua," kata Kadiv Humas Polri, Irjen M Iqbal, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2019).
"Doakan saja kita dapat mengungkap kasusnya. Sabar, ini masalah waktu saja ya," imbuhnya.
Iqbal menyebut polisi masih optimistis kasus ini dapat segera terungkap. Dia juga mengakui pengungkapan itu dihadapkan dengan masalah teknis dan kurangnya alat bukti.
"Ini memang faktor teknis di lapangan. Minimnya alat bukti petunjuk dan lain-lain," ucapnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini