Aksi warga Desa Bendar Rt 3 Rw 1 Kecamatan Juwana, Pati itu disaksikan keluarga, sejumlah warga, Pemerintah Desa setempat bahkan aparat keamanan. Mbah Pani melaksanakan ritualnya tersebut dengan mengubur diri ke dalam liang kubur buatannya sendiri.
Kepala Desa Bendar, Sutopo membenarkan ada salah satu warganya yang telah melangsungkan prosesi ritual tersebut. Mbah Pani melaksanakan ritual semacam itu sudah sebanyak sembilan kali. Yang saat ini, adalah kali ke-10, dan disebut sebagai ritual penutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutopo bercerita, ia bersama perangkat dan warga lainnya menyaksikan sendiri prosesi dikuburnya Mbah Pani dalam menjalankan ritual tapa pendhem tersebut. Diceritakannya, segala prosesinya sama persis dengan prosesi pemakaman orang yang meninggal dunia.
Mulai dari prosesi memakai kain kafan, bahkan sampai bentuk liang lahatnya pun sama dengan orang yang meninggal. Lengkap dengan batu nisan di atasnya. Hanya saja batu nisan tidak tertulis nama, melainkan dibungkus dengan kain kafan.
"Ya dikafani, dipocongin begitu. Bahkan sebelum ke liang kuburnya itu, beliau nyalami satu-satu orang yang hadir sambil lompat-lompat karena sudah dalam terbungkus kafan itu. Kemudian masuk ke kuburannya, juga sudah sama dengan prosesi pemakaman. Hanya saja tidak diadzani," imbuhnya.
![]() |
Sementara tetangga Mbah Pani, Sutoyo mengaku tidak tahu tujuan dilakukannya ritual tersebut. Ia sempat mengobrol dengan Mbah Pani sebelum melakukan ritual tersebut, namun ia dijanjikan akan mendapat jawabannya setelah Mbah Pani selesai melakukan tapa pendhem tersebut.
"Nggak ada yang tahu tujuannya, mungkin keluarganya yang tahu. Itupun nggak pernah ada yang kasih tahu. Kemarin sebelum dikubur ya bilang sama saya, akan kasih tahu tujuan ritual tapa pendhem setelah selesai dikubur," jelasnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini