"Berdasarkan kronologis setelah bayi lahir sampai meninggal kematian bayi bukan disebabkan ISPA ataupun Kabut Asap namun bisa diduga akibat penyumbatan saluran nafas," ucap Plt. Kadis Kesehatan kota Pekanbaru M. Amin, dalam siaran persnya kepada detikcom, Kamis (19/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
16 September 2019
Bayi lahir pada tanggal 16 September 2019 Jam 16.45 WIB di Bidan Praktek Mandiri secara Normal (Pervaginam) dengan BBL 2800 gram PB 49 cm lahir spontan dan menangis kuat, air ketuban jernih dan kondisi placenta baik. Umur kehamilan pada saat persalinan cukup bulan, Pemeriksaan kehamilan dilakukan di BPM sebanyak 6 kali selama kehamilan.
17 September 2019
Pada tanggal 17 September 2019 Jam 09.00 WIB Bayi dan ibu dipulangkan ke rumah dengan kondisi Ibu dan Bayi dalam keadaan sehat. Pada pukul 15.00 WIB bidan penolong persalinan dihubungi oleh keluarga pasien dengan keluhan bayi Ny. Lasmayani demam, bidan datang dan memeriksa bayi dengan hasil suhu bayi 39.5 Β°C. Bidan memberikan obat penurun panas sebanyak ΒΌ sendok teh dan menganjurkan bayi dikompres. Pada Jam 16.00 WIB diperiksa kembali kondisi suhu badan bayi sudah turun menjadi 38Β°C.
Setelah lahir bayi pada hari pertama belum mendapat ASI, baru mendapatkan ASI pada hari kedua dan ketiga. Selama bayi disusui tidak pernah disendawakan karena ibu belum pandai cara menyendawakan bayinya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini