Pekanbaru - Bayi laki-laki berusia 3 hari di Pekanbaru meninggal dunia. Orang tua bayi menyebut bayi itu meninggal karena imbas kabut asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau.
"Anak saya meninggal dalam perjalanan akan di bawa ke Rumah Sakit Syafira," ujar ayah sang bayi, Evan Zebdrato (28), saat diwawancara wartawan, Kamis, (19/9/2019).
Evan merupakan warga di Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru. Evan menyebutkan, bayinya meninggal pada Rabu (18/9) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Malam itu dia membawa bayinya karena mengalami demam tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bayinya lahir pada Senin (16/9). Hari kedua lahir, bayinya mengalami demam.
"Saya bawa ke bidan, karena bayi saya batuk-batuk dan sesak napas. Bidan memberikan obat untuk anak saya," kata Evan.
Walau sudah diberi obat oleh bidan setempat, Evan mengatakan, demam tinggi bayinya tak turun juga. Evan menceritakan, bidan menyarankan agar segera dirujuk ke rumah sakit.
"Kondisi bayi saat itu bibirnya sudah menghitam, sesak napas. Panas badan anaknya saya mencapai 40. Makannya saya bawa ke rumah sakit, tapi belum sampai ke rumah sakit Syafira anak saya meninggal," ungkap Evan.
Walau bayinya sudah meninggal, Evan mengaku tetap membawa ke rumah sakit Syafira.
"Anak saya sempat diperiksa dokter, kata dokternya terkena virus akibat asap," jelas Evan.
Bayi tersebut kini masih di rumah duka. Pihak keluarga akan memakamnya di Kabupaten Binjai, Sumatera Utara. "Saya belum sempat buat nama bayi, karena harus ada tahapan adat Nias yang belum dilaksanakan," kata Evan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini