Ini Alasan Ningsih Tinampi Unggah Video Pengobatan ke YouTube

Ini Alasan Ningsih Tinampi Unggah Video Pengobatan ke YouTube

Muhajir Arifin - detikNews
Rabu, 18 Sep 2019 15:51 WIB
Ningsih Tinampi saat mengobati pasien (Muhajir Arifin/detikcom)
Pasuruan - Ningsih Tinampi menyampaikan alasan mengapa video-video pengobatan yang ia lakukan diunggah ke YouTube. Ia ingin semua orang tahu, tidak ada yang ditutupi dalam pengobatannya.

Jagat maya dihebohkan oleh video viral pengobatan alternatif yang dilakukan Ningsih Tinampi. Video-video tersebut mulai diunggah sejak satu tahun terakhir.

Ningsih tak mempermasalahkan video-video tersebut diunggah. Bahkan para pasien juga tidak dilarang mengambil gambar atau mengabadikan proses pengobatan serta menyebarkannya.


"Ya nggak apa-apa divideo. Semua pasien boleh merekam. Semuanya terbuka, pengobatan saya yang seperti itu," kata ibu lima anak ini (sebelumnya ditulis dua anak) saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (18/9/2019).

Menurut Ningsih, merekam dan mengunggah proses pengobatan merupakan inisiatif orang-orang dekat yang membantunya. Mantan karyawati bagian engineering perusahaan rokok di Pasuruan ini tak mempermasalahkannya.

"Biar semua tahu. Pengobatan saya nggak ada yang ditutup-tutupi. Saya bacakan Al-Fatihah, saya pijat. Minatnya pakai apa saja, batu, buah, boneka. Nggak jadi masalah, yang penting doa," lanjutnya.

Meski begitu, Ningsih tidak menampik, karena video-video yang viral tersebut, pasiennya semakin banyak. Namun, ia mengatakan, banyaknya pasien tersebut sudah ia ketahui jauh-jauh hari.


"Jauh-jauh hari sebelum ramai, sebelum saya berkeliling mengobati orang, saya sudah bermimpi akan banyak orang yang datang berobat ke rumah. Sekarang jadi kenyataan," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, dalam sebulan terakhir, jagat maya dihebohkan oleh video pengobatan alternatif yang dilakukan Ningsih. Melalui anak buahnya, Ningsih merekam hampir semua proses pengobatan dan diunggah di situs berbagi video YouTube. Video-video pengobatan tersebut kemudian viral. Hingga saat ini, antrean pasien Ningsih sudah penuh sampai 6 bulan ke depan.
Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.