Tidak hanya berorasi, massa aksi juga membawa sejumlah poster yang berisi kecaman atas pengesahan RUU KPK. Seperti 'koruptor maunya KPK bubar', 'RUU KPK lemahkan KPK', 'KPK harus mati (koruptor)', 'dukacita matinya KPK', dan lainnya.
Salah satu orator aksi ialah Sekretaris Bidang Hikmah dan Hubungan Antarlembaga Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah DIY Ahmad Ahid Mudayana. Dalam orasinya, Ahid mengecam bungkamnya Presiden Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Dan saya nyatakan juga Jokowi tidak hanya menjadi petugas koruptor, tetapi menjadi boneka koruptor! Untuk itu, kita pejuang antikorupsi, masyarakat Yogya dengan tegas menolak Undang-Undang KPK yang akan mengebiri kasus-kasus korupsi yang akan memanjakan para koruptor," lanjutnya.
Ahid pun mengajak masyarakat sipil melawan upaya pelemahan lembaga antirasuah KPK yang dilakukan DPR dan pemerintah. Menurutnya, tidak ada hal yang bisa dilakukan kecuali melawan kezaliman para koruptor.
"Apakah teman-teman setuju KPK mati di tangan Jokowi? Tidak! Untuk itu, satu kata kita teriakkan, lawan! Lawan... lawan... lawan... koruptor, lawan koruptor sekarang juga. Lawan... lawan... lawan... koruptor, lawan koruptor sekarang juga," seru Ahid.
![]() |
Aksi JAK ini tidak hanya dilakukan di Tugu Pal Putih, Yogyakarta. Mereka juga melakukan long march dari Tugu Pal Putih ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menyampaikan aspirasi.
Simak juga video "Presiden Jokowi Setuju Revisi UU KPK":
(ush/skm)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini