Tim ini terdiri anggota Polsek Pelalawan, TNI setempat, Regu Pemadam PT Riau Andalan Pulp and Paper. Jumlah mereka tak lebih dari 15 orang. Mereka ini melakukan pemadaman di lahan masyarakat yang terbakar. Lokasi kebakaran ini cukup jauh dari akses jalan desa. Akses jalan sangat susah sekali.
Tim ini berkemah di dalam perkebunan sawit. Jarak lokasi kebakaran dari posko kemah tim gabungan ini ada 1 Km. Mereka berjalan kaki untuk mendapat lokasi yang terbakar. Seluruh peralatan pemadaman diangkut secara manual. Mereka harus menggotong mesin air dari kemah ke lokasi pemadaman. Usai memadamkan, mereka kembali istirahat dan tidur di kemah. Seluruh peralatan tetap hari harus dibawa pulang ke kemah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikcom yang mengunjungi lokasi ini, terlihat ada alat berat yang bekerja di sana. Tim bekerja dari pagi hari, hingga sore pukul 17.00 WIB. Mereka tidak akan berani melewati batas waktu tersebut. Karena sore hari asap akan turun dan suasana menjadi gelap.
![]() |
Selain itu, yang membuat merinding di lokasi ini, tim gabungan menemukan jejak harimau di sekitaran lokasi kebakaran. Jejak 'Raja Hutan' ini dari kawasan yang terbakar memasuki perkebunan sawit milik warga.
"Silakan tengok lokasi yang terbakar, ini lahan milik masyarakat apinya masuk juga ke kawasan hutan. Tapi jangan lewat jam lima ya, lokasi ini rawan. Ada jejak harimau," kata Kapolsek Pelalawan, Ipda Zulmaheri, saat ditemui detikcom di lokasi pada Senin 16 September 2019.
Saat itu tiba di lokasi sudah mendekati pukul 17.00 WIB. Salah seorang anggota Polsek Pelalawan mendampingi ke lokasi yang terbakar. Namun karena waktu sudah sore, anggota polisi yang mendampingi meminta segera tinggalkan lokasi. "Ini sore bentar lagi turun asap, kawasan akan gelap. Lokasi di sini rawan, ada harimaunya," kata anggota Polsek kepada detikcom.
Kondisi di lapangan cukup membuat bulu kudu berdiri. Lokasi ini sangat jauh dari akses masyarakat. Kawasan yang terbakar merupakan kebun sawit warga yang baru di tanam di kawasan gambut. Untuk melihat ke lokasi titik api, sudah tidak memungkinkan lagi. Seluruh tim pemadam sudah beranjak dari lokasi tersebut. Hanya alat berat yang ditinggalkan di loksi.
"Kami sudah tiga hari menginap di lokasi ini untuk melakukan pemadaman. Memang selama tiga hari ini belum pernah langsung berjumpa sama harimau," kata Kapolsek Pelalawan, Zulmahari yang memimpin tim di lokasi.
Sekalipun tidak pernah bertemu langsung dengan harimau, namun tim tetap waspada. Mereka selalu berhati-hati selama nertugas. Tidak boleh berjalan sendirian di lokasi untuk mengantisipai bila terjadi hal yang tidak diinginkan. "Makanya kalau sudah sore, kita sudah berkemas-kemas untuk membawa semua peralatan ke kemah. Jangan ada lagi yang bekerja kalau sudah jam lima sore," katanya.
Walau menyadari di lokasi kebakaran ada jejak harimau, tim TNI/Polri dan dari perusahaan tetap harus bekerja untuk melakukan pemadaman. Sebelum mereka bekerja mulai pagi, mereka tetap berdoa bersama untuk keselamatan.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini