Giliran Dyah Katarina Kembalikan Formulir Bacawali Surabaya ke PDIP

Giliran Dyah Katarina Kembalikan Formulir Bacawali Surabaya ke PDIP

Amir Baihaqi - detikNews
Sabtu, 14 Sep 2019 12:18 WIB
Dyah Katarina berkerudung hitam/Foto: Amir Baihaqi
Surabaya - DPC PDI Perjuangan Surabaya kembali menerima formulir pendaftaran bakal calon wali kota (bacawali) pada hari terkahir. Kali ini giliran Dyah Katarina yang mengembalikan formulir pendaftaran.

"Untuk kelengkapan Bu Dyah Katarina siang hari ini terbilang relatif cukup lengkap. Untuk kelengkapan hampir 90 persen itu ada Pak Armudji, Bapak Whisnu Sakti Buana dan Bu Dyah Katarina," kata Wakil Kepala Bidang Pemenangan Pemilu DPC PDIP Surabaya Wimbo Ernanto usai menerima pengembalian formulir di kantor DPC PDIP Surabaya Jalan Setail No 8, Sabtu (14/9/2019).

Wimbo menambahkan, saat ini pihaknya sudah menerima 6 dari 9 orang yang telah mengambil formulir penjaringan bacawali Surabaya. Meskipun sudah mengembalikan formulir, namun beberapa berkas masih ada yang belum lengkap.

"Pak Joe Angga ini belum terdapat ijazah. Untuk Pak Eddi juga ada yang belum lengkap, lainnya masih dalam proses. Hari ini mungkin akan menyerahkan," terang Wimbo.

Dikatakan Wimbo, hari ini merupakan hari terakhir pengembalian formulir. Untuk itu, pihaknya akan memberikan waktu hingga pukul 22.59 WIB. Sedangkan bagi yang sudah mengembalikan tapi masih ada kekurangan berkas nantinya bisa menyusul mengembalikan ke DPD PDIP Jatim.

"Pengembalian saya buka sampai pukul 23.00 WIB. Setelah itu kita konsultasi ke pihak DPD. Jadi untuk proses pendaftaran proses di DPC tanggal 14 ini verifikasi dan validasi. Tanggal 16 kita serahkan ke DPD Jatim," tuturnya.


"Bilamana nanti ada kekurangan atau menyusul karena masih dalam proses. Itu nanti dilanjutkan di tingkat DPD," imbuh Wimbo.

Sementara Dyah Katarina mengakui bahwa formulir dan berkas yang dikembalikan memang ada kekurangan. Hal itu karena mepetnya waktu pendaftaran dengan pengembalian formulir dan persyaratan berkas.

"Ada sedikit kekurangan. Sudah sekitar 75 persen dan Insya Allah yang lain sedang kami urus. Karena memang kami mengambilnya tanggal 11 dan mengembalikan tanggal 14. Jadi harus banyak yang diurus dan ada yang belum," tukas Dyah.

"Ada surat tidak terkait pidana atau dihukum dan sedang tidak pailit. Kemudian pajak tinggal laporan aja secara berkala dan itu sedang saya proses," tambah Dyah.

Dyah mengaku ikut mengambil formulir bacawali karena dorongan dari masyarakat khususnya para ibu-ibu PKK di Surabaya. Ibu 3 anak itu juga siap jika nantinya mendapat rekomemdasi maju di Pilwali Surabaya akan mundur dari statusnya sebagai anggota DPRD Surabaya periode 2019-2024.

"Ya selama reses, dorongan itu kuat sekali. Apalagi saya kan mantan PKK. Ketika saya turun ketemu ibu PKK merasa ibu PKK ini tak ada care (perhatian) kemudian merasa dipersulit," tutur Dyah.

"Sebenarnya kalau disuruh pilih. Saya mending di DPRD saja cuma dorongan begitu kuat dan saya tantang siap tidak memenangkan saya kalau saya maju? Mereka bilang siap dan mulai merapatkan barisan. Dan jadi lah seperti hari ini. Ini bukti bahwa mereka komitmen untuk saya," tandasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.