Direktur PDAM Surya Sembada Surabaya Mujiaman membenarkan hal itu. Karena itu, dia mengimbau warga segera melaporkan jika masih ada keluhan terkait pasokan air.
"Sudah kembali normal semua. Selatan, tengah, utara, alhamdulillah sudah normal. Tolong dibantu (laporkan) kalau masih ada yang macet, kita akan cek secara khusus," kata Mujiaman saat dihubungi detikcom, Rabu (11/9/2019).
Saat ditanya soal kualitas air yang keruh dan berbau amis, Mujiaman menyebut hal itu wajar. Sebab, selama empat hari ini, air memang tidak bergerak sehingga terlihat keruh dan mengeluarkan bau.
"Kalau pertama iya. Tapi yang penting (air) sudah keluar. Karena air kalau diam begitu, ada entakan (mengalir), kotoran akan keluar. Biasanya segera (jernih lagi) setelah beberapa jam," jelas Mujiaman.
Mujiaman juga menepis jika ada kabar pipa yang bocor di Jalan Yos Sudarso. Sebab, semburan air itu hanya pengurasan selokan.
"Sudah saya cek, itu nguras selokan. Nggak ada pipa bocor," pungkas Mujiaman.
Pengerjaan basemen Alun-Alun Suroboyo berdampak pada 60 ribu pelanggan PDAM Surya Sembada. Saat PDAM memasang pipa di area proyek tersebut, terjadi gangguan aliran air minimal dua hari mulai Sabtu (14/9). Namun hingga Selasa (10/9/2019), aliran air tak kunjung normal kembali.
Pelanggan yang terdampak itu adalah di kawasan Gubeng, Ngagel Bilka, Jalan Raya Darmo, Basuki Rahmat, Yos Sudarso, Jalan Sedap Malam, Nias, Ambengan, Undaan, Pasar Atom, Pegirian, Wonosari, Wonokusumo, dan Ujung.
Di antara pelanggan-pelanggan PDAM tersebut, terdapat hotel, kafe, rumah sakit, dan gedung perkantoran. Mereka pun mengimbau karyawan dan tamu-tamunya menghemat dan membatasi penggunaan air.
Tonton juga video 50 Drum Limbah Nyaris Cemari Air PDAM Semarang:
(fat/fat)