Di antara pelanggan-pelanggan PDAM tersebut, terdapat hotel, kafe, rumah sakit, dan gedung perkantoran. Mereka pun mengimbau karyawan dan tamu-tamunya menghemat dan membatasi penggunaan air.
"Kita memang mengimbau kepada karyawan dan tamu-tamu untuk menghemat air. Itu dilakukan sejak Sabtu (7/9) hingga hari ini," kata Christina Helen, PR Manager Hotel Grand Dafam, saat dihubungi detikcom.
Dia mengaku pasokan air sudah disimpan di tandon yang berada di tiga titik, sehingga tamu-tamu yang datang tetap bisa menggunakan air seperti biasa.
"Sampai saat ini so far belum ada komplain dari para tamu. Masih bagus-bagus saja, oke-oke saja sih," tambahnya.
Sementara salah satu dokter ortopedi, dr Ketut Martiana SpOT, yang berpraktik di RS Katolik St Vincentius a Paulo atau RKZ, mengaku pihak rumah sakit mendatangkan tangki air dari luar kota.
"Terpaksa mendatangkan tangki air dari luar kota karena sudah banyak pelanggan yang membeli di wilayah Surabaya. Tapi kendalanya kawasan kota dilarang dilewati truk. Truk-truk itu diperbolehkan melintas sebelum pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB," tegas spesialis ortopedi ini.
Dia mengaku, jika rumah sakit tidak ada air, kinerja dokter akan terhambat. "Kami akan kesulitan bekerja jika tidak ada air. Bahkan kemarin ada profesor THT mendatangi kantor PDAM untuk segera mengatasi permasalahan air warga," tandasnya.
Pengerjaan basemen Alun-Alun Suroboyo berdampak pada 60 ribu pelanggan PDAM Surya Sembada. Saat PDAM memasang pipa di area proyek tersebut, terjadi gangguan aliran air minimal dua hari mulai Sabtu (14/9). Namun hingga Selasa (10/9/2019), aliran air tak kunjung normal kembali.
(fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini