"Kami pastikan di dalam pasar atau gedung Tanah Abang milik Pasar Jaya tidak ada preman karena kami memiliki sekuriti di sana," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (7/9/2019).
Arief menilai keamanan di luar gedung juga terjamin. Ia menyebut sudah ada Satpol PP dan Polisi mengawasi bagian luar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, kasus pemalakan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, ini terungkap dari video viral yang beredar. Polisi telah menangkap 10 orang terkait kasus ini. Dari jumlah itu, 4 orang jadi tersangka.
"Kita berhasil mengamankan 10 orang, dan masih kita periksa, saat ini sudah 4 orang yang sudah cukup bukti kita bisa lanjutkan ke penyidikan," kata Kapolsek Tanah Abang AKBP Lukman Cahyono di kantornya, Jumat (6/9/2019).
Lukman mengatakan para pelaku yang ditangkap merupakan yang sering nongkrong dan melakukan pemalakan di sekitar Pasar Blok F Tanah Abang. Mereka rata-rata berumur 25 tahun.
"Iya, kebanyakan mereka orang sana. Orang yang tinggal di sana dan ada juga beberapa yang sudah tinggal di Bekasi dan Depok. Tapi mereka tahu untuk kebiasaan di Tanah Abang," ujarnya.
Lukman menyebut para pelaku merupakan preman kecil-kecilan. Mereka memanfaatkan modus membantu mobil yang keluar dari Blok F untuk putar balik.
"Jadi tidak mendatangi semua pedagang untuk meminta. Jadi modusnya membantu. Selama ini memang banyak pengemudi yang merasa tidak keberatan. Ini jadi atensi kita. Saya berharap juga para sopir yang merasa dirugikan, diintimidasi, bisa melaporkan," tuturnya.
6 Pemalak di Tanah Abang Diamankan, 4 Berstatus Tersangka:
(eva/fdu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini