"Ini baru pertama kali, jelas-jelas sangat mengecam aksi pembunuhan itu," kata Kabag Humas dan Protokol Pemkab Lebak Eka Prasetiawan kepada detikcom di Lebak, Banten, Jumat (6/9/2019).
Pemkab menyerahkan sepenuhnya pada kepolisian untuk menuntaskan kasus ini. Eka menilai perbuatan ketiga tersangka AMS alias E, F dan A sangat kejam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baduy itu nggak mungkin, karena mereka saat patuh ke hukum adat," ujarnya.
Selain itu, meski ada peristiwa ini, warga Baduy juga tidak akan berubah sikap saat datang wisatawan ke desa adat. Mereka, menurutnya, selalu berpikir positif apalagi pada wisatawan.
Aksi pembunuhan dan pemerkosaan gadis Baduy diotaki oleh AMS allias E. Pelaku ini sempat kabur ke Sumatera Selatan namun bisa ditangkap pada Rabu (4/9) kemarin.
Dari situ, kepolisian menangkap 2 pelaku lain di Lebak yaitu inisial F dan satu pelaku yang masih pelajar SMA inisial A. Pembunuhan disertai pemerkosaan ini terjadi di tengah kebun saat korban sendiri di saung di Cisimeut, Lebak.
Para pemuda dari kampung adat Baduy Luar berharap kasus pembunuhan dan pemerkosaan itu tak terulang lagi. Bagi mereka, pembunuhan terhadap gadis Baduy berusia 13 tahun baru pertama kali terjadi.
"Jangan sampai terulang lagi, efeknya membuat warga takut," kata seorang pemuda Baduy Luar, Sardi, dari Kampung Kaduketug kepada detikcom, Serang, Banten, Jumat (6/9).
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini