"Mereka sudah cukup lama dan memang sudah sering. Lebih dari satu tahunan," kata Kapolsek Tanah Abang, AKBP Lukman Cahyono di kantornya, Jumat (6/9/2019).
Selama ini, kata Lukman, para pelaku beraksi sembunyi-sembunyi. Mereka melakukan pungli jika tidak ada polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lukman mengatakan para pelaku merupakan pengangguran. Mereka mengandalkan hidup dari pemalakan itu.
"Ya, rata-rata dari mereka ini banyak yang tunawisma dan tidak bekerja hanya mengandalkan dari situ. Dan uang makan mereka dari situ juga. Mereka tidak ada pekerjaan tetap. Jadi mengandalkan dari situ dan mendapatkan sampai Rp 100 ribu buat kebutuhan sehari-hari," tuturnya.
10 orang yang ditangkap itu saling kenal. Mereka berbagi tugas dalam aksi itu mular yang menggedor mobil, modus mengatur lalin hingga giliran 'markir'.
"Mereka tidak ada yang mengkoordinir, sifatnya perorangan. Mereka membagi tugas masing-masing aja, termasuk waktunya. 'Giliran istirahat, kamu yang markir'.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini