Ini Upaya Khofifah Tekan Angka Intoleransi di Generasi Z

Ini Upaya Khofifah Tekan Angka Intoleransi di Generasi Z

Titania Dewanti - detikNews
Jumat, 06 Sep 2019 10:39 WIB
Gubernur Khofifah/Foto: Hilda Meilisa Rinanda
Surabaya - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menerima pengurus Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Mereka membahas soal angka intoleransi di kalangan Generasi Z.

Menurut survei PPIM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, angka intoleransi beragama di Indonesia masih cukup tinggi. Khususnya di kalangan generasi Z yang lahir pada tahun 1995-2010. Untuk mahasiswa mencapai 23,3 persen. Sementara pelajar SMA mencapai 23,4 persen.

Kondisi itu menjadi perhatian khusus Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Ia mengajak seluruh pihak termasuk FKUB Jatim untuk terus membangun suasana saling menghormati, saling menghargai dan saling memahami (mutual understanding).


Menurutnya jika tokoh agama baik intern maupun antarumat beragama sering berdialog dan bersilaturahmi, maka kesepahaman akan mudah diwujudkan. Kemudian terbangun saling percaya (mutual trust) dan saling menghormati (mutual respect).

Ia menambahkan, Suasana seperti itu bisa terbangun antara lain melalui intensitas dialog secara terus menerus. Dialog hendaknya dapat dibiasakan sejak mereka masih remaja yang dalam timeline generasi termasuk generasi Z.

"Ini jadi perhatian kita, disharmoni biasanya muncul karena kurang dialog dan kurang saling mengenal, akhirnya eksklusif. Dalam sebuah negara yang penuh kebinekaan seperti Indonesia, maka harmoni akan terwujud jika kita dapat mewujudkan pola hubungan yang inklusif baik intern maupun antar umat beragama khususnya di Jatim," kata Khofifah saat menerima pengurus FKUB Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (5/9) malam.

"Mari kita jaga suasana kemitraan yang harmonis (harmonious partnership) intern dan antarumat beragama di Jatim dengan melibatkan secara aktif seluruh elemen strategis. Khususnya peran religious leader, seperti FKUB," imbuhnya.


Khofifah mengatakan, FKUB sebagai representasi religious leader diharapkan dapat menjadi perekat bagi harmoni umat beragama. Menurutnya, hubungan antarumat beragama di Jatim terbangun sangat baik dan harus terus dijaga agar tetap solid dan kondusif.

"Saat ini masalah kita adalah persatuan, kesatuan dan persaudaraan. Menghadapi permasalahan di atas, peran tokoh agama baik intern maupun antarumat beragama harus terjaga. Agar tidak ada ruang terhadap kemungkinan terjadinya kesalahpahaman akibat distorsi informasi. Khususnya jika viralnya sosial media," ujar Khofifah.

Khofifah melanjutkan, pada posisi yang dapat menimbulkan kerentanan sosial tersebut, posisi FKUB sangat dibutuhkan. Khususnya untuk perekat keberagaman yang tumbuh di tengah-tengah dinamika sosial politik keamanan yang berkembang.

Pemprov Jatim berkomitmen untuk membangun kemitraan yang harmonis di Jatim. Sebagaimana yang terdapat dalam Nawa Bhakti Satya, khususnya Bhakti kesembilan, yaitu Jatim harmoni.

Menurut Khofifah, dalam membangun harmonious partnership di era sekarang, tidak bisa hanya dengan mengandalkan cara-cara lama, tatap muka saja seperti ceramah atau khotbah. Peran FKUB dibutuhkan untuk melakukannya dengan cara ala milenial, format meme, karikatur dan narasi yang sesuai dengan nalar dan psikologis serta style milenial.


"Seperti dengan meme, karikatur, dan lain-lain. Sebab, tidak semua anak-anak muda sabar mendengar nasihat, khotbah atau ceramah. Ceramah agama akan berhasil bagi orang-orang yang perspektif soal agamanya sudah baik, namun kurang efektif bagi komunitas yang prespektifnya agamanya masih kurang," tambah Khofifah.

"Mari kita viralkan harmonious partnership ini. Sebab masing-masing tokoh agama, seperti ulama, kiai, atau pendeta, mereka memiliki jemaah atau umat yang fanatik. Jika masing-masing memiliki jamaah 100 orang, tentu yang paham hanya 100 orang. Sementara di era sekarang, dunia ini begitu mudah memberikan persepsi publik dari manapun. Jika menggunakan digital IT maka resonansinya tidak terbatas ruang maupun waktu," pungkasnya.

Dalam kesempatan itu hadir jug Sekdaprov Jatim Heru Tahjono, para kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim dan Ketua FKUB Jatim, Shofwan. Kemudian Wakil Ketua FKUB Jatim Hamid, serta para pengurus FKUB Jatim.
Halaman 2 dari 3
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.