Benny Wenda di Balik Rusuh Papua, Bukan Lagi Warga Indonesia

Round-Up

Benny Wenda di Balik Rusuh Papua, Bukan Lagi Warga Indonesia

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 06 Sep 2019 06:42 WIB
Benny Wenda (BBC Indonesia)
Jakarta - Ada Benny Wenda di balik kerusuhan Papua. Sosok separatis yang pernah menjebol jeruji besi Lembaga Pemasyarakatan Abepura tahun 2002 itu ternyata bukan lagi berstatus warga negara Indonesia.

Keterlibatan Benny di rusuh-rusuh Papua telah dijelaskan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Benny sengaja mendalangi rusuh Papua dengan harapan isu itu bisa diangkat di forum Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR) dan Sidang Majelis Umum PBB pada 23 dan 24 September nanti.


"Tujuannya itu. Nggak ada yang lain, siapa yang main? Benny Wenda. Titik," kata Tito saat konferensi pers di RS Bhayangkara, Abepura, Papua, Kamis (5/9/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia adalah pira kelahiran Baliem, Papua dari Suku Lani. Namun kini kiprahnya mendukung pemisahan Papua dari Negara Kesatuan Republik Indonesia kian menjadi-jadi. Usut punya usut, ternyata dia sudah bukan orang Indonesia lagi. Hal ini dipastikan Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie.


"Bukan, bukan (WNI lagi)," kata Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie saat dihubungi,

Menteri Koordinator Bidang Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyampaikan, Benny kehilangan kewarganegaraannya karena suda lima tahun berada di negara lain tanpa melapor ke otoritas Indonesia.

"Setelah kita cek status WNI-nya dari yang bersangkutan telah hilang, sesuai peraturan perundang-undangan sudah menetap lebih dari lima tahun di negara lain tanpa melaporkan diri," kata Wiranto dalam jumpa pers di gedung Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.


Benny ada di Oxford, Inggris. Wiranto mengatakan Benny Wenda kini mendapat permanent resident dari Pemerintah Inggris. Benny jadi warga kehormatan Kota Oxford.

"Saat ini mendapatkan permanent resident dari Pemerintah Inggris dan diangkat jadi warga kehormatan Kota Oxford, bukan kehormatan Kejaraan Inggris ya, tapi kehormatan dari Kota Oxford," lanjutnya.


Wiranto menambahkan Benny Wenda pernah mendirikan Free West Papua Campaign di Kota Oxford, Inggris pada tahun 2004. Sementara pada 2008, dia mendirikan International Parliament for West Papau.

"2011 Interpol mengeluarkan red notice terhadap BW atas laporan dari Polri tapi dicabut kembali pada tahun 2012 oleh Interpol atas pertimbangan politis," ujarnya.


Simak Video "Wiranto Beberkan Konspirasi Benny Wenda dengan Aktor Lokal Papua"

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 2
(dnu/tsa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads