Samsul terlihat memakai baju tahanan berwarna oranye. Dia juga menggunakan peci dan masker untuk menutupi wajahnya. Sebelum memasuki sel tahanan, Samsul sempat mengatakan sesuatu pada wartawan.
Ternyata, Samsul ingin meminta maaf kepada seluruh mahasiswa dan warga Papua. Dia juga mengakui jika perbuatannya tidak patut dilakukan.
"Kepada seluruh saudara-saudaraku yang berada di Papua, saya mohon maaf sebesar-besarnya apabila perbuatan saya yang tidak menyenangkan," kata Samsul di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Selasa (3/9/2019).
Tak hanya itu, Samsul juga memiliki video permintaan maaf dan menuliskan surat permintaan maaf. Kini, surat dan videonya sedang dibawa kuasa hukumnya.
"Untuk video saya sudah di lawyer, surat pernyataan saya sudah di lawyer yang nanti dari pihak lawyer saya yang konfirmasi," imbuhnya.
Dalam surat tersebut, Samsul menulis jika apa yang dilakukan merupakan bentuk kekecewaan terhadap oknum yang melakukan perusakan bendera.
Berikut isi surat Samsul:
"Saya atas nama personal dan mewakili warga Surabaya, meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada saudara-saudara Papua di tanah air Indonesia atas perbuatan yang saya lakukan.
Bukan maksud dan tujuan saya untuk melecehkan atau merendahkan bahkan bertindak rasisme kepada saudara-saudara Papua di tanah air.
Melainkan bentuk kekecewaan saya atas pelecehan harga diri bangsa kita berupa simbol negara bendera merah putih yang telah dimasukkan dalam selokan
Bagi saya NKRI harga mati
Surat pernyataan ini saya buat tanpa ada unsur paksaan dan tekanan dari pihak manapun.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini