"Sangat, sangat mengganggu. Apalagi saat kegiatan keagamaan, kayak salat Magrib, Subuh, itu gonggongnya bener-bener," kata Saepudin saat ditemui di Jalan Langgar, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (3/9/2019).
Saepudin mengatakan pihaknya sering menegur keluarga pemilik anjing. Anjing tersebut pun pernah dibawa ke luar rumah, tapi pihak keluarga beralasan anjing tersebut jinak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sering dibawa untuk olahraga sama pemilik hari Sabtu-Minggu. Itu kita sering negur juga, alasannya, 'Oh nggak apa-apa, jinak,'" tutur Saepudin.
Saepudin juga menceritakan warganya juga sempat menjadi korban gigitan anjing di dalam rumah pemilik. Warganya menjadi korban saat diminta memperbaiki pintu rumah pemilik anjing.
"Banyak (korban digigit), banyak, cuma kita ini ya menyesalkan petugas (sudin) KPKP pertama itu ya, sudah ada korban Pak Oto warga RT 07, sudah dirawat di RS Bunda, ada 5 bulan lalu," ucap Saepudin.
"Kebetulan dia salah satu warga kita korban juga, diminta untuk memperbaiki salah satu kusen pintunya," sambungnya.
Sebelumnya, seekor anjing Malinois menyerang pembantu rumah tangga, Yayan, hingga tewas di Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur. Anjing tersebut rencananya akan dibawa oleh Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur untuk diobservasi.
"Anjingnya mau diangkut oleh Sudin KPKP. Besok sekitar pukul 9-10 pagi," ujar Kanit Reskrim Polsek Cipayung Iptu Budi Setianta di kantornya, Jalan Raya Mabes Hankam, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (2/9). (gbr/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini