"Saya sama warga sudah buat sumur di empat titik, semuanya di RT 6 dan yang kasil (keluar air bersih) hanya satu titik, itu aja hanya bisa dimanfaatkan untuk sembilan orang," kata warga RT 6 Dusun Batur Turu, Desa Mertelu, Ngatijo (37) saat ditemui detikcom, Senin (2/9/2019).
"Kedalaman sumur yang digali bervariasi, ada yang 6, 8 dan 11 meter tapi kandas semua (tidak ada airnya). Padahal lokasi penggalian sumur ini tepat di bawah Embung Sriten, dan di Sriten sana digali 30 meter keluar air. Nah, harusnya kan di sini (Dusun Batur Turu) hanya perlu menggali beberapa meter saja sudah keluar (airnya), tapi kok malah tidak keluar, aneh kok," imbuh Ngatijo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang ini baru sedalam 6 meter dan proses pengerjaannya baru 12 hari dengan sistem manual, maksudnya hanya digali pakai pacul, linggis dan godam," terangnya.
Ngatijo menyebut biaya untuk menggali sumur mencapai belasan juta rupiah.
"Kalau biayanya ada yang sampai Rp 11 juta, Rp 5 juta dam Rp 6 juta, dana itu dari hasil swadaya masyarakat. Tapi ya karena banyak yang kandas (titik sumur yang digali) saat ini warga hanya bergantung dari bantuan saja, dan kalau tidak ada bantuan cari yang mana saja yang ada (air bersih)," lanjutnya.
![]() |
Untuk saat ini, warga di dusunnya juga menggantungkan bantuan air bersih dari berbagai pihak. Namun karena bantuan itu tidak datang setiap hari, warga harus merogoh kocek pribadi untuk membeli air bersih.
Ngatijo menyebutkan membeli air bersih per tangki dengan kapasitas 5 ribu liter seharga Rp 350 ribu. "Biasanya saya beli air tangki isi 5 ribu liter, itu tidak sampai seminggu sudah habis. Ya gimana lagi, wong anggota keluarga saya banyak," ungkapnya.
Menurutnya, musim kemarau tahun ini terbilang paling parah karena berlangsung sekitar sembilan bulan.
"Kecamatan Gedangsari punya tangki dan dari PMI juga sudah sering memberi bantuan air bersih. Tapi kalau memang butuh droping, kita bisa bantu, tinggal ajukan saja karena anggaran kami masih cukup sampai pekan pertama di bulan Oktober," katanya saat dihubungi wartawan.
Data BPBD saat ini ada 135.696 warga yang terdampak kekeringan di Gunungkidul, tersebar di 14 kecamatan.
Krisis Air Bersih di Jambi, 5.000 Liter Disalurkan Gratis:
(skm/skm)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini