Kebakaran di Hutan Baluran Hanguskan 7 Hektar Lahan Jati

Situbondo - Cuaca panas disertai angin kencang meningkatkan potensi kerawanan terjadinya kebakaran hutan. Sepanjang Kamis (29/8/2019) siang, terjadi 2 kali kebakaran di kawasan Taman Nasional (TN) Baluran, Kecamatan Banyuputih.

Dari dua kali kejadian tersebut, ada sekitar 7 hektar lahan hutan jati kawasan tersebut yang hangus terbakar. Kebakaran hutan di antaranya terjadi sekitar pukul 13.00 Wib. Saat itu, api yang tidak diketahui asal muasalnya menyala dan membakar lantai hutan jati kawasan TN Baluran. Tepatnya, tak jauh dari Pos 2 Waduk Bajul Mati, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih.

Api membakar rerumputan dan dedaunan pohon jati yang terjatuh berserakan. Di musim kemarau, rumput dan dedaunan jatuh itu kering kerontang, hingga memudahkan api cepat besar dan menjalar. Apalagi saat kebakaran terjadi, angin bertiup cukup kencang. Di tempat ini, kebakaran menghanguskan lahan lantai jati hingga sekitar 5 hektar.

Baca juga: Embusan Angin Kencang Saat Kemarau, Dua Hutan di Situbondo Sempat Terbakar

Petugas gabungan dari TN Baluran, Masyarakat Peduli Api yang dibentuk TN Baluran, Polsek dan Koramil setempat, serta BPBD Situbondo bergegas ke lokasi. Mereka melakukan berbagai usaha memadamkan api agar tak terus menjalar.

"Api berhasil dijinakkan sekitar satu jam kemudian. Tidak ada korban dalam musibah kebakaran ini," kata Koordinator Pusdalops BPBD Situbondo, Puriyono, Kamis (29/8/2019).

Dua jam sebelumnya, kebakaran juga terjadi di atas lahan seluas sekitar 2 hektar kawasan TN Baluran. Tepatnya di sebelah barat waduk Bajul Mati, tak jauh dari Pos PTM 6 Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih.

Baca juga: 3 Hektar Hutan Baluran Terbakar, Asap Sempat Ganggu Pengguna Jalan

Api berhasil dijinakkan satu jam kemudian, setelah petugas TN Baluran dan masyarakat peduli api berupaya memadamkan api. Upaya dilakukan untuk mencegah agar kebakaran tidak merembet dan meluas ke area lain.

"Untuk penyebab belum diketahui. Tapi bisa jadi akibat orang buang puntung rokok sembarang. Di musim kemarau begini hendaknya lebih hati-hati, termasuk buang puntung rokok. Karena rawan terjadi kebakaran," saran Puriyono. (iwd/iwd)