Disebut Fiktif, Kerajaan Sriwijaya Punya Potensi Wisata Sejarah

Disebut Fiktif, Kerajaan Sriwijaya Punya Potensi Wisata Sejarah

Raja Adil Siregar - detikNews
Kamis, 29 Agu 2019 18:24 WIB
Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang di mana terdapat peninggalan-peninggalan Kerajaan Sriwijaya (Foto: Raja Adil Siregar/detikcom)
Palembang - Peninggalan Kerajaan Sriwijaya disebut memiliki potensi tinggi pada sektor pariwisata di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Sebutan fiktif dari Budayawan Betawi, Ridwan Saidi, dianggap tidak berpengaruh.

"Nggak ada berdampak karena orang yang mengatakan itu tidak ada punya kapasitasnya. Masa kemarau setahun habis karena hujan sejam. Dia ini bukan ahlinya. Anggap aja guyonan," ujar Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Isnaini Madani, kepada wartawan, Kamis (29/8/2019).

Isnaini menyebut potensi pariwisata di wilayahnya cukup tinggi terutama soal sejarah. Terkhusus disebut Isnaini perihal Kerajaan Sriwijaya sebagai salah satu potensi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




"Potensi sejarah Kerajaan Sriwijaya saat ini sangat tinggi. Itu salah satu yang kita promosikan selain sejarah Kesultanan di Palembang Darussalam," ucap Isnaini.

"Kunjungan pariwisata untuk sejarah potensinya cukup tinggi. Termasuk ya soal Kerajaan Sriwijaya, semua dapat dilihat di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya," imbuh Isnaini.



Sebelumnya ucapan Ridwan Saidi perihal Kerajaan Sriwijaya fiktif itu termuat dalam video berdurasi 15 menit. Ridwan mengatakan ucapannya itu merupakan jawaban atas pertanyaan dari Vasco Ruseimy yang mewawancarainya dalam video itu.

"Sriwijaya ini kan kerajaan fiktif. Itu kan bajak laut yang berpangkalan di Koromandel," ujarnya.

"Tapi kan ada bukti-bukti sejarahnya?" tanya Vasco.




"Tidak ada. Semuanya dongeng. Nggak ada jejaknya. Jadi kirim pasukan Palembang. Bukan Sriwijaya. Itu waktu sudah kesultanan Palembang. Digebahlah Patih Terengganu ini," jawab Saidi tegas.

Ucapan itu menuai kontroversi. Namun Ridwan tegas menyampaikan bila pernyataan tersebut didasari hasil penelitiannya dan hasil membaca beberapa buku.
Halaman 2 dari 2
(ras/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads