Hilang 5 Tahun, Korban Pembunuhan di Banyumas Dikira Gabung Gafatar

Hilang 5 Tahun, Korban Pembunuhan di Banyumas Dikira Gabung Gafatar

Arbi Anugrah - detikNews
Rabu, 28 Agu 2019 10:55 WIB
Sejumlah barang bukti yang diamankan polisi. -- Foto: Arbi Anugrah/detikcom
Banyumas - Suratno, salah satu dari empat korban pembunuhan konflik warisan di Banyumas, adalah seorang PNS di SMP Negeri 4 Banyumas. Semenjak menghilang tanpa kabar pada Oktober 2014, pihak sekolah sempat mengira dia bergabung dengan Gafatar, yang sedang marak saat itu.

Suratno merupakan pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas sebagai petugas perpustakaan di SMP Negeri 4 Banyumas.

"Setelah menghilang, pada saat itu muncul kasus Gafatar, sehingga orang-orang berspekulasi jangan-jangan ikut Gafatar. Asumsi awal ikut Gafatar. Setelah itu, nggak tahu," kata Nasrun, salah seorang guru senior di SMP Negeri 4 Banyumas, kepada wartawan, Rabu (28/8/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Spekulasi mereka bergabung degan Gafatar mengemuka karena pada saat itu ramai kasus Gafatar. Saat itu ada beberapa warga Banyumas yang turut bergabung dengan Gafatar di Kalimantan.

Sementara itu, menurut Kepala Tata Usaha (TU) SMP Negeri 4 Banyumas, Suparyo, memaparkan Suratno terakhir datang ke sekolah pada 4 Oktober 2014 atau lima hari sebelum hari nahasnya 9 Oktober 2019.


Bahkan, pada 9 Oktober, pihak sekolah mendatangi kediaman Misem untuk menanyakan keberadaan Suratno. Jawaban yang didapat kala itu dari Saminah, adik Suratno, adalah yang bersangkutan merantau ke luar kota.

"Pada saat itu Kepala TU lama dan rekan kerja ke sana untuk minta konfirmasi. Menurut Saminah, jawabannya (Suratno) pergi meninggalkan rumah bersama anak perempuannya sejak 4 Oktober," kata Suparyo.


Pihak sekolah akhirnya secara bertahap mengirimkan surat teguran secara bertahap karena PNS tersebut tidak masuk tanpa kabar. Hingga akhirnya Suratno diberhentikan secara hormat pada 17 Maret 2015.

Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan pihak kampus juga sempat mencari keberadaan Vivin, korban lain yang merupakan anak Suratno. Vivin adalah mahasiswi di IAIN Purwokerto. Namun jawaban serupa yang didapatkan dari keluarga, mereka merantau.




Tonton video 4 Kerangka di Banyumas Korban Pembunuhan, Pemicunya Harta Warisan:

[Gambas:Video 20detik]

(arb/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads