"Diamankan Jumat (23/8) karena mengamuk di Legian, merusak papan menu restoran," kata Kanit Reskrim Polsek Kuta Iptu I Putu Ika Prabawa kepada wartawan, Senin (26/8/2019).
Geoghegan diamankan atas dasar pertimbangan keamanan. Selama ditahan di sel Polsek Kuta, Geoghegan juga bikin ulah dengan merusak barang-barang yang ada di selnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan pertimbangan kondisi kejiwaan dan korban sudah memaafkan, Geoghegan akhirnya dibebaskan siang tadi. Putu Ika mengatakan ada teman yang mau menjamin Geoghegan.
"Terpaksa dengan diskresi kita amankan dulu sampai dia tenang. Kebetulan ada temannya yang mau ngajak dia dan korban pun mau maafin," jelas Ika.
Dari foto yang diperoleh detikcom, Geoghegan keluar dari sel tahanan dengan tampilan nyentrik. Ada goresan hitam di jidatnya dan rambutnya acak-acakan. Geoghegan keluar dari sel mengenakan kemeja putih, celana biru dan menggendong tas ransel.
Pria yang lahir di Inggris dan punya kewarganegaraan Australia ini juga terlihat semringah saat menghirup udara bebas. Dia mengaku sudah beberapa bulan tinggal di Bali.
"Saya sudah berada di Bali beberapa bulan bersama salah seorang teman. Saya cerita dari mana ya, belakangan ini banyak kejadian gila yang terjadi, ya saya pergi ke restoran itu sarapan, dan ada salah paham soal tagihan tersebut. Tolong jangan bilang ke mama saya, saya minum beberapa jus jeruk dan alkohol, dan polisi membawa saya ke sini dan membebaskan saya," cetus Geoghegan.
Sebelum ditahan di Polsek Kuta, Geoghegan sempat dirawat di RSJ Bangli usai mengamuk di dua klinik yang berlokasi di Jl Raya Pengosekan, Ubud, Gianyar, Senin (29/7). Dia mengamuk lantaran tak bisa membayar pengobatan di klinik dan sempat melukai dirinya. (ams/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini