Kepala Sub Divisi I-3 Jasa ASA Tulungagung, Hadi Witoyo, mengatakan pengurangan jam operasional dilakukan sejak awal Juni lalu atau seiring berkurangnya pasokan bendungan dari empat sungai yakni Kali Bodeng, Kali Wangi, Kali Putih serta Kali Song.
"Saat ini untuk aliran dari Kali Song nol, sedangkan tiga sungai lain yakni Kali Putih, Bodeng dan Kali Wangi tinggal sekitar 1,5 hingga 2 meter kubik/detik," kata Hadi, Kamis (22/8/2019).
Dengan kondisi tersebut maka pihak bendungan harus menerapkan pola pengendalian agar stok air di waduk tetap terjaga pada level yang telah ditetapkan.
"Untuk kondisi kemarau seperti ini outflow kami fokuskan untuk irigasi serta memasok kebutuhan air untuk industri PG Mojopanggung yang saat ini sudah mulai giling, sedangkan PLTA tidak lagi menjadi prioritas," ujarnya.
PLTA berkapasitas 6,3 MW yang berada di bawah kendali PJB tersebut harus mengikuti pola yang diterapkan oleh pihak Jasa Tirta. Sebab apabila tetap beroperasi selama 24 jam penuh maka akan berdampak terhadap stok air di waduk.
"Dari sebelumnya 24 jam sekarang tinggal 8 jam sehari, itu biasanya dioperasikan pada saat beban puncak saja, mulai pukul 17.00 WIB," imbuhnya.
Hadi menambahkan, pengendalian "outflow" bendungan juga terjadi pada irigasi pertanian, pihaknya akan melakukan penyesuaian dengan kebutuhan para petani yang ada di hilir.
"Tapi kami tidak bisa full memenuhi semua kebutuhan, kalau di hilir itu memang masih musim panen maka suplai air juga kami kurangi. Karena kalau diberikan sesuai pola kan percuma akan terbuang," imbuhnya.
Pada musim kemarau ini jumlah air yang digelontorkan untuk suplai PLTA, irigasi pertanian dan kebutuhan PG Mojopanggung hanya 3,64 meter kubik/detik, dari kondisi normal 10-11 meter kubik/detik.
Namun pihaknya memastikan dengan strategi pengelolaan yang terencana, saat ini stok air di Bendungan Wonorejo masih aman dan. Selain itu masih mencukupi untuk kebutuhan air hingga November mendatang.
"Volume air saat ini, elevasi ketinggian muka air waduk 176,49 Mdpl dari pola yang kami terapkan 174,03 Mdpl, artinya kami masih surplus sekitar 2 Mdpl. Sedangkan apabila diukur dari titik terendah operasional waduk yakni 150 Mdpl kami masih punya cadangan air sekitar 64 juta meter kubik," jelasnya.
Dijelaskan, pada saat musim penghujan jumlah pasokan air ke Bendungan Wonorejo akan meningkat tajam. Bahkan volume air di dalam waduk bisa mencapai level 183 hingga 185 Mdpl. Saat itulah operasional PLTA bisa berjalan normal 24 jam/hari.
Tonton Video Kemarau Tiba, Jokowi Minta Jajarannya Antisipasi Dampak Kekeringan:
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini