Anggota DPRD terpilih PSI Jakarta, Idris Ahmad mengatakan, pihaknya meminta bahan pin tersebut diganti menjadi kuningan. Hal tersebut dilakukan untuk menghemat anggaran pembuatan pin yang dinilainya cukup besar.
"Kami secara resmi kami hari mulai dipanggil anggotan dewan yang baru melalui partai. Kami secara resmi mengusulkan kami PSI menolak, kami PSI tidak akan menerima. Kami usulkan pin emas diganti pin kuningan atau bahan dasar lain yang lebih murah dan manfaat anggarannya," kata Idris di Kantor DPP PSI, Jalan KH Wahid Hasyim, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Idris menilai pembuatan pin emas sebagai bentuk penghambur-hamburan uang daerah. Menurut dia, akan lebih baik jika anggaran sebesar Rp 1,3 miliar itu digunakan untuk kesejahteraan rakyat.
"Pada prinsipnya kami partai yang komitmen memanfaatkan anggaran daerah sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat. Kami menilai penghamburan anggran Rp 1,3 miliar ini tidak perlu, dan tidak subtantif dengan kerja DPRD sendiri. Jadi lebih baik dialihkan ke anggaran kesejahteraan masyarakat," tuturnya.
"Pin emas ini jadi satu contoh anggaran detail ini sangat mengkhawatirkan. Karena anggaran DKI inikan besar. Tapi anggaran besar ini perlu diawasi dengan benar di anggaran rincian detail seperti ini. Makanya kami sangat khawatir di pembahasan ngebut ini yang tinggal besok sesuai jadwal paripurna. Kami khawatir," imbuh Idris.
Sebelumnya diberitakan, Sekwan DPRD DKI Jakarta, M Yuliadi, tidak mempermasalahkan sikap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menolak pin emas untuk anggota dewan. Yuliadi akan menyimpan pin emas tersebut untuk sewaktu-waktu ada pergantian anggota DPRD DKI Jakarta.
"Nggak mau menggunakan ini ya nggak masalah. Nanti kita simpan. Sewaktu ada PAW (pergantian antara waktu) anggota dewan kita nggak perlu bikin lagi. Persiapan kalau ada PAW, kan kita simpan," ucap Yuliadi ketika dihubungi, Rabu (21/8/2019).
Terkait rencana PSI yang akan membuat pin sendiri, Yuliadi mempersilakan. Tetapi, anggota dewan dari PSI harus berkoordinasi dengan Sekwan.
"Yang penting harus koordinasi dengan kita bentuknya, jangan sampai salah," ucap Yuliadi.
Tonton juga video Rian Ernest PSI Bicara Rumor Parpol Cari Duit dari APBD DKI:
(mae/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini