"Saya kira yang paling ini ya sesuai dengan apa yang dia sampaikan selama ini, tentang orang-orang yang diharapkan menjadi pembantu beliau, orang-orang yang pertama tentu dari segi integritas, dari segi kompetensi, dari segi kemampuan manajemen, dan orang yang mengambil keputusan yang cepet," ujar Akbar di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (16/8/2019).
Hal terpenting, menurut Akbar, Jokowi harus memilih calon menteri yang sejalan dengan programnya. Dengan begitu, terwujud cita-cita Indonesia untuk lebih sejahtera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi sampai saat ini belum memilih calon yang akan masuk kabinetnya di periode kedua. Namun Jokowi sudah memiliki kriteria terkait komposisi menteri, pada Rabu (14/8), dalam pertemuan dengan pimpinan redaksi media massa di Istana Negara.
Jokowi mengungkapkan desain kabinet di periode keduanya. Dari usia, latar belakang, hingga kementerian baru. Beberapa poin tersebut terkait dengan usia menteri yang akan diisi kalangan generasi muda. Menteri muda ini berusia di bawah 30 tahun.
"Menteri ada yang usianya 25, di bawah 30, dan di bawah 35 tahun," ujar Jokowi.
Selain itu, Jokowi menyebut porsi untuk menteri dari kalangan profesional sebanyak 55 persen dan parpol sebanyak 45 persen. Selanjutnya terkait Jaksa Agung yang akan diisi dari kalangan nonparpol hingga mengubah nomenklatur kementerian atau kementerian baru.
Kabinet Baru Jokowi 45% Parpol, Golkar: Insya Allah Masuk:
(eva/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini