"Itu kan hak prerogatif presiden," kata Prasetyo di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari mana pun asalnya yang penting kita mau melakukan tugas Jaksa Agung dengan baik. Selama ini saya rasa semua bisa melihat bagaimana seorang Jaksa Agung selalu mengedepankan kepentingan bangsa dan negara ini, bukan untuk kepentingan tertentu, tidak kepentingan parpol," tuturnya.
Prasetyo kemudian mencontohkan dirinya. Meski pernah menjadi kader NasDem dan kemudian diberhentikan sebelum dilantik sebagai Jaksa Agung, Prasetyo menegaskan tidak pernah tebang pilih dalam hal penegakan hukum.
"Tidak pandang bulu. Dari partai mana pun. (Bahkan) orang NasDem saya penjarakan ada," kata Prasetyo.
"Selama ini terganggu nggak independesinya? Tidak akan terganggu," imbuh dia.
Prasetyo juga mengatakan, meski dari parpol, belum tentu juga bukan seorang profesional. Buktinya adalah dirinya yang juga merupakan praktisi hukum dan puluhan tahun menjadi jaksa hingga akhirnya direkrut menjadi kader parpol.
"Saya juga jaksa karir, saya praktisi hukum, puluhan tahun jadi jaksa, saya berangkat dari nol, dari awal, saya bukan orang baru di kejaksaan. Jadi saya tahu persis peta kejaksaan seperti apa," kata Prasetyo.
Sementara itu, saat ditanya apakah siap jika kembali dipilih Jokowi, Prasetyo menyerahkannya kepada Jokowi. Prasetyo mengaku tak pernah berharap kembali menjabat Jaksa Agung.
"Semua berpulang kepada Pak Jokowi. Saya nggak pernah minta-minta, mimpi pun tidak, apalagi minta," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi mulai mengungkap desain kabinetnya di periode kedua sebagai presiden. Dari usia, latar belakang, hingga kementerian baru.
Jokowi mengatakan kabinetnya nanti akan diisi kalangan generasi muda. Bahkan, kata Jokowi, ada menteri muda yang berusia di bawah 30 tahun.
Tak hanya itu, menteri dari kalangan profesional adalah 55 persen, sedangkan kalangan parpol 45 persen. Untuk jabatan Jaksa Agung, Jokowi mengatakan akan memberikannya kepada orang nonparpol.
"Jaksa Agung pasti bukan dari parpol," kata Jokowi.
Jokowi Izin Pindahkan Ibu Kota, Sandi: Bukan Prioritas:
(mae/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini