Usut punya usut, keduanya ternyata polisi yang berdinas di Satlantas Polres Malang. Yang mengenakan kostum Panglima Besar Jenderal Sudirman yakni Aiptu Umar Kiswoyo.
Sehari-hari ia memberikan pelayanan di Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) Singosari. Sementara di balik tokoh Spiderman yakni Aipda Nova Hanta. Kehadiran mereka mencuri perhatian pengguna jalan. Terlebih mereka membantu para pelajar menyeberang di Jalan Raya Singosari yang relatif padat dengan kendaraan tadi pagi.
Potret keduanya diunggah empat jam lalu oleh akun Facebook Aliffadholi di sebuah grup komunitas. Posting-an tersebut telah disukai 3.252 warga net. Tak hanya itu, ribuan netizen juga turut membanjiri kolom komentar.
Tak hanya di jalan, semangat Hari Kemerdekaan RI ke-74 juga ditunjukkan petugas Satlantas Polres Malang. Mereka memeriahkan HUT RI dengan mengenakan seragam para pejuang.
Pemandangan itu bisa terlihat di layanan Satpas Singosari, Kabupaten Malang. Mulai dari pos penjagaan, bagian pendaftaran, pengolah berkas data, petugas foto, petugas ujian teori hingga praktik. Semuanya mengenakan pakiaan pahlawan.
Tak sedikit pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) menganggap polisi yang bertugas adalah peserta karnaval. "Bagus pelayanannya, apalagi ditambah pakai baju pejuang, lebih familiar. Sering-sering polisi seperti ini agar lebih nyaman dan bersahabat," kata Adinda, wanita berkacamata yang sedang mengantri untuk praktik pembuatan SIM di Satpas Singosari, Jumat (16/8/2019).
![]() |
Terpisah, Kasatlantas Polres Malang AKP William Thamrin Simatupang menuturkan, dengan mengenakan baju pejuang pihaknya ingin merefleksikan perjuangan para pahlawan ketika merebut kemerdekaan Indonesia. Baik kepada masyarakat maupun anggota Polri sendiri.
Dengan semangat patriotisme, pihaknya ingin menunjukkan adanya transparansi pelayanan sekaligus pengabdian yang tulus dari anggota.
"Kegiatan ini, juga sebagai upaya kongkret kepolisian untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat agar lebih humanis. Selain itu juga menghilangkan stigma di masyarakat yang menganggap polisi itu menyeramkan.
Sebab menurut mantan Kasatlantas Polres Ponorogo itu, sosok polisi yang menyeramkan tidak ada. Justru polisi itu humanis, bisa berbaur dengan masyarakat.
"Kita ingin menampilkan sosok pahlawan dalam memperingati kemerdekaan ini. Agar dapat menularkan semangat berjuang kepada anggota polisi dan kepada warga masyarakat pada umumnya. Melayani masyarakat dengan hati secara tulus dan maksimal,"ujar William. (sun/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini