74 Tahun RI Merdeka, Warga Polman Sulbar Masih Gotong Jenazah 15 Km

74 Tahun RI Merdeka, Warga Polman Sulbar Masih Gotong Jenazah 15 Km

Abdy Febriady - detikNews
Jumat, 16 Agu 2019 11:12 WIB
Foto: Warga Polman Sulbar Masih Gotong Jenazah 15 Km (Dok FB)
Polewali Mandar - Kisah rombongan pengantar jenazah di Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar), viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat para rombongan menggotong jenazah sekitar 15 km karena tak adanya akses kendaraan.

Dalam rekaman video yang diunggah oleh Juangsa, terlihat warga bergotong royong memikul jenazah yang dimasukkan ke dalam selembar kain sarung. Dalam video durasi 26 detik itu juga terlihat mereka mengangkat keranda menggunakan bambu, melewati jalan terjal dan berliku.

Saat dikonfirmasi, Juangsah mengaku kejadian tersebut terjadi hari Senin, 12 Agustus lalu. Jenazah yang diketahui bernama Jalu (50 Tahun). Jalu diketahui meninggal, setelah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar, Sulawesi Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Jenazah Jalu terpaksa dipikul ke kampung halamannya di Desa Lenggo, Kecamatan Bulo lantaran buruknya akses jalan yang tidak dapat dilalui kendaraan. Perjalanan yang ditempuh pun membutuhkan waktu sampai 1 jam.

"Memang hanya itu jalan satu-satunya jika kami ingin memulangkan jenazah atau membawa warga yang sakit, soalnya kampung kami masih sangat terisolir dan tidak dapat dijangkau kendaraan, jangankan roda empat, roda dua saja masih sangat susah " ujarnya melalui sambungan telepon, Jumat (16/8/2019).

74 Tahun RI Merdeka, Warga Polman Sulbar Masih Gotong Jenazah 15 KmFoto: Akses jalan menuju desa (Dok FB)


Juangsah mengaku, proses memikul jenazah sejauh 15 km ini dilakukan warga dengan waktu tempuh lebih kurang satu jam lamanya.

"Dimulai dari perbatasan desa Ihing dan desa Lenggo, biasanya kami tempuh dalam waktu beberapa jam karena medannya yang memang berat apalagi membelah pegunungan, cuman waktu itu ada banyak warga yang membantu, proses pemulangan jenazahnya menjadi lebih cepat," ungkapnya.

Pasca diunggah di media sosial, rekaman video tersebut langsung dibagikan banyak orang dibanjiri komentar. Tidak sedikit di antaranya yang menyoroti pembangunan infrastruktur di daerah ini yang belum merata, di saat Republik Indonesia akan merayakan kemerdekaan yang ke 74.



"Tdk lamah lgi Kita warga Indonesia memperingati hasil kemerdekaan Indonesia sdh 74 Tahun,.?tapi mengapa pembangunan Infrastructures Terusus di kabupaten polewali mandar belum meratan juga pembagunan,. Ada 16 kecemantan diantaranya sangat memperhatikan, Tutar bolu, matangaga inikah Di bahasakan polman jago. Salam perubahan.. " ucap warganet Rauf Buqhari mengomentari video tersebut.

Warga net lainnya, Dwitati Martosendjoyo mengatakan, video ini membuat miris menjelang 17 Agustus nanti. Dia berharap Pemda segera turun tangan membantu desa itu agar tak terisolir.

"Seharusnya pemda setempat turun ke lapangan. Sungguh miris di usia 74 thn merdeka msh ada daerah seperti ini," tulis Dwitati. (rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads