Polisi: Tak Ada Penganiayaan terhadap Calon Paskibraka yang Meninggal

Polisi: Tak Ada Penganiayaan terhadap Calon Paskibraka yang Meninggal

Adhi Indra Prasetya - detikNews
Selasa, 13 Agu 2019 18:04 WIB
Foto: Adhi Indra Prasetya/detikcom
Tangerang Selatan - Polisi menyatakan tidak ada bekas kekerasan di tubuh Aurellia Qurata Aini, calon anggota Paskibraka Tangsel yang meninggal dunia. Polisi menyebut tanda hitam itu merupakan bekas pembinaan disiplin saat korban menjalani pelatihan Paskibraka.

"Benar bahwa ditemukan bekas hitam di tangan, itu memang karena pembinaan disiplin untuk meningkatkan fisik dan mental mereka, adanya hukuman secara bersama sama, berupa push-up, berlari," jelas Kapolres Tangsel AKBP Ferdi Irawan dalam jumpa pers di Mapolres Tangsel, Jalan Promoter, Serpong, Tangsel, Selasa (13/8/2019). Jumpa pers ini dihadiri Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany, tokoh pemerhati anak Seto Mulyadi atau Kak Seto, dan Komisioner KPAI Jasra Putra.

Ferdi mengatakan, dari keterangan para saksi, tidak ditemukan adanya indikasi korban mengalami kekerasan dari para senior atau pelatihnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami belum menemukan keterangan saksi, baik dari pelatih maupun sesama rekan Paskibra yang menyatakan bahwa ada kekerasan fisik pada mereka, dalam artian kontak fisik ya. Artinya, belum kita temukan keterangan saksi saksi yang menyatakan adanya tindakan penganiayaan atau kekerasan terhadap Aurellia," tuturnya.

Ferdi juga menepis adanya kekerasan terhadap korban dengan cara dicubit. Tidak ada saksi-saksi yang menyebutkan korban mendapatkan kekerasan fisik.

"Kita tidak menemukan keterangan dicubit, itu tidak ada. Kalau keterangan langsung bahwa si A memukul, si A mencubit, itu tidak ada," ucapnya.



Total ada 30 saksi yang diperiksa polisi terkait kematian korban ini. Di antaranya pelatih dari PPI hingga Dinas Pemuda dan Olahraga Pemkot Tangsel.

"Kemudian dari keterangan pelatih senior PPI, disampaikan bahwa pola pelatihan yang mereka berikan juga disamping pelajaran baris-berbaris, untuk melatih kedisiplinan dan mental para calon Paskibra, ini ada pelatihan pelatihan untuk meningkatkan disiplin mereka, berupa peningkatan disiplin di sela-sela pelatihan dalam hal baris-berbaris," sambungnya.

Lebih lanjut, Ferdi menyebut tindakan untuk meningkatkan disiplin oleh pelatih dari PPI ini merupakan kegiatan bersama-sama sebagai peningkatan ketahanan fisik, seperti lari, push up, dan squat jump.

Dari rangkaian penyelidikan tersebut, Ferdi menyatakan pihaknya belum menemukan adanya aksi penganiayaan ataupun tindakan kekerasan yang dialami almarhumah.

"Terhadap sakit sampai dengan meninggalnya Aurellia, dari keterangan keterangan orang tua almarhumah dan orang yang memandikan jenazah, termasuk dokter dan perawat yang menangani pertama sekali, keterangan yang mereka berikan sama, bahwa tidak ada bekas bekas kekerasan yang nampak dari tubuh almarhum," lanjutnya





Tonton Video KPAI Ungkap Paskibra AQ Meninggal Diduga Kekerasan Senior:

[Gambas:Video 20detik]

(mei/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads