"Jika langkah penegakan hukum di polda tidak efektif, kami akan tarik ke Mabes Polri," kata Tito di Technopark, Langgam, Pelalawan, Riau, Selasa (13/8/2019).
Selain pendekatan keras (hard approach), Tito juga mengarahkan jajarannya untuk melakukan pendekatan lunak (soft approach) kepada tokoh dan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di lapangan, saya sudah minta kepada Pak Kapolda untuk turun bersama-sama dengan jajaran Polres. Saya sudah minta untuk rajin turun mengumpulkan tokoh-tokoh masyarakat di daerah yang ada titik-titik api," jelas Tito.
Tito juga meminta jajaran Polda Riau mengidentifikasi pelaku-pelaku pembakaran hutan yang berasal dari kalangan warga, agar kemudian diberi peringatan.
"Identifikasi siapa-siapa saja yang 'main' seperti itu, dan kemudian melakukan pendekatan kepada mereka sekaligus warning kalau mereka akan berhadapan dengan hukum kalau melakukan pembakaran," terang Tito.
Tito menambahkan Kepala BNPB Doni Munardo juga memberi saran agar masyarakat direkrut jadi sukarelawan dalam pencegahan karhutla.
"Bahkan Pak Kepala BNPB juga menyarankan merekrut mereka agar mereka juga menjadi sukarelawan. Mungkin dengan bonus tertentu supaya mereka juga mencegah ikut aktif mencegah api," ungkap Tito.
Puntung Rokok Diduga Jadi Penyebab Karhutla di Konawe:
(aud/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini