"Daging kurban ini dibagikan ke siapa saja yang membutuhkan kan. Jadi tidak mengenal kelompok apa, agama apa, kemudian dari mana. Jadi ini akan membangun persaudaraan substantif. Menyapa dengan kesalehan sosial dengan substantif," kata Khofifah usai salat Idul Adha di Masjid Agung Al Akbar Surabaya (MAS), Minggu (11/8/2019).
Kbofifah menambahkan, peringatan Idul Adha tahun ini memberikan banyak manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat melalui daging kurban. Kemudian memupuk rasa untuk mencintai lingkungan. Salah satunya dengan memakai besek dan daun jati sebagai wadah dalam mengemas daging kurban.
"Sebelumnya, masyarakat menggunakan plastik. Pada tahun ini, untuk kemasan daging kurban menggunakan besek yang terbuat dari bambu dan daun jati yang ramah lingkungan," ujar mantan menteri sosial itu.
Untuk itu, Khofifah berharap penggunaan besek bisa menjadi tradisi. Karena selain ramah lingkungan, juga akan meningkatkan dan menggerakkan sektor UKM yang memproduksi besek.
"Semoga dengan tradisi menggunakan besek untuk mengemas daging kurban, produksinya tahun depan dapat meningkat dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat," tutur Khofifah.
Pada Idul Adha tahun ini, MAS menyembelih 30 ekor sapi dan 98 ekor kambing. Di antaranya satu sapi sumbangan Presiden RI Joko Widodo, Khofifah dan Wagub Jatim Emil Elistianto Dardak serta pimpinan Forkopimda di Jatim.
Sapi kurban milik Presiden Jokowi jenis Peranakan Ongole (PO) atau yang biasa disebut Sapi Jawa dengan berat 1,080 ton. Kemudian Sapi kurban Gubernur Jatim juga jenis PO berusia 4 tahun dengan berat 1 ton.
Sapi tersebut dibeli dari peternak Desa Takerharjo, Kecamatan Selokuro, Kabupaten Lamongan. Sapi Khofifah tercatat sebagai juara kontes sapi di Jawa Timur pada 2018.
Sementara sapi Wagub Emil memiliki berat 950 kilogram. Sapi jenis PO berusia 4 tahun itu dibeli dari peternak Desa Dagan, Kecamatan Selokuro, Kabupaten Lamongan.
Idul Adha, Airlangga Hartanto Bicarakan Kesetaraan:
(sun/bdh)











































