Tips 'Mengakali' Pipis Saat Puncak Haji

Tips 'Mengakali' Pipis Saat Puncak Haji

Ardhi Suryadhi - detikNews
Jumat, 09 Agu 2019 08:47 WIB
Ilustrasi haji (Foto: Ardhi Suryadhi/detikcom)
Jakarta - Puncak haji yang dimulai dengan wukuf di padang Arafah akan segera dijalani oleh jemaah haji mulai Jumat (9/8/2019). Di fase ini, para jemaah harus pintar-pintar mengatur waktu, termasuk soal buang air kecil.

Pasalnya, para jemaah akan ditempatkan di tenda-tenda bersama jutaan umat muslim yang tengah menjalani rukun haji. Di sisi lain, fasilitas pendukung seperti toilet harus berbagi dengan jemaah lain. Di mana ini biasanya akan menimbulkan antrean yang mengular.

Untuk itu, perlu strategi khusus bagi para jemaah agar urusan toilet bisa dijalani dengan nyaman, sehingga mereka dapat lebih khusyuk menjalani ibadah haji baik di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Menurut dr Lucky S. Widyakusuma Sp.OG, produksi urine di kantong kemih manusia itu rata-rata sekitar 0,5-1 cc per kg berat badan setiap jam.

"1 cc lah kita ambil rata-rata. Jadi kalau berat badanya 50 kg maka dalam satu jam akan memproduksi 50 cc urine. Nah, 50 cc itu sudah ada urine nih dalam kantong kemih kita dalam satu jam tetapi belum ada sensasi berkemih, lalu dia akan kasih tahu ke otak bahwa kantong kemih berisi tetapi belum ingin pipis," papar dokter yang juga menjadi pendamping jemaah haji khusus dari biro perjalanan Maktour tersebut.



Ketika dua jam kemudian maka hitung-hitungannya di kantong kemih orang tersebut sudah terisi 100 cc. Tetapi tetap belum ada sensasi berkemih juga.

Nah, saat sudah terisi 150 cc, kantong kemih mulai merenggang dan akan mulai memberi sensasi ke otak. Ibarat kata di otak akan menerima sinyal 'hey otak saya mau keluar nih' alias sudah ada rasa ingin pipis, tetapi karena ada kegiatan kita masih bisa tahan.

"Di sinilah momen pentingnya. Karena tempat buang air kecil kita terbatas (selama di Arafah) maka sebaiknya langsung dikeluarkan saja dalam posisi kantong kemih 150 cc. Jangan nunggu sampai 300 cc," dr Lucky.



Pasalnya, kalau isi kantong kemih sudah 300 cc maka akan membuat posisi kita posisi tidak nyaman lantaran sudah mengambil posisi menahan.

"Mulai gelisah, kebelet dan bisa berantem dengan orang. Padaha yang lain juga kebelet. . Kalau kantong kemih baru 150 cc kita punya 'ruang' untuk mengantre, kalau sudah 300 cc itu bisa pipis di depan WC, apalagi buat para orangtua. Bisa berantem nanti, kan merusak nilai ibadah," ia menambahkan.

Untuk itu dianjurkan bagi para jemaah haji setiap 3 jam sebaiknya buang air kecil, meskipun cuma sedikit keluarnya. Kenapa sedikit? karena panas maka cairan akan keluar menguap dari kulit, nafas, hingga hidung. Dan satu lagi, tetap mengkonsumsi air karena udara panas. Jangan lupa minum! (ash/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads