Dalam data Kementerian Agama, total ada 215.377 jemaah haji Indonesia (termasuk petugas haji) yang mendarat. Mereka berasal dari 529 kelompok terbang (kloter).
Adapun kloter terakhir yang mendarat di Arab Saudi adalah Embarkasi Jakarta-Bekasi JKS-97 pada pukul 12.25 waktu Arab Saudi (WAS).
Baca juga: Menanti Diplomasi Tingkat Tinggi RI-Saudi |
Puncak haji sendiri rencananya dimulai pada 9 Agustus 2019 (8 Zulhijah) dengan wukuf di Arafah. Lalu berlanjut ke Muzdalifah dan Mina, kemudian kembali ke Mekah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Konsolidasi ini kita lakukan untuk memantapkan persiapan Armuzna sehingga lancar," ujarnya saat berbincang dengan media di Retaz Hotel, Mekah.
Baca juga: Menag Jawab Kuota Haji 'Nganggur' |
Seiring dengan selesainya kedatangan jemaah haji, seluruh petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019 di Jeddah juga digeser ke Mekah.
Adapun rincian kedatangan jemaah haji Indonesia sendiri diangkut menggunakan maskapai Garuda Indonesia sebanyak 284 kloter dan Saudi Arabia Airline 245 kloter.
Sementara itu, yang mendarat di Madinah mencapai 233 kloter sejumlah 95.446 orang dan yang mendarat di Jeddah sebanyak 296 kloter dengan jumlah jemaah 119.931 orang.
Baca juga: Mbah Moen Terima Banyak Kiai di Mekah |
Jemaah haji Indonesia terdiri dari jemaah reguler dan khusus. Dari kuota 231.000 yang diberikan pemerintah Arab Saudi, sebanyak 214.000 adalah jemaah haji reguler. Sisanya, 17.000, merupakan jemaah haji khusus. (ash/fdu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini