Salah satu aksi pengawasan dilakukan di lapak penjualan kambing dan domba kurban yang ada di Jalan Panglima Sudirman, Kelurahan Patokan, Kecamatan Kraksaan. Petugas memeriksa kesehatan setiap hewan kurban. Mulai dari mulut, gigi dan bagian matanya.
Pengawasan bertujuan untuk memastikan kesehatan dan kelayakan hewan tersebut untuk berkurban. Termasuk soal umur dan kondisi fisik hewan kurban apakah normal atau cacat.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Pengolahan dan Pemasaran, Yukti Widiatmaningsih mengatakan, petugas telah melakukan pengawasan di beberapa titik penjualan hewan kurban. Petugas menemukan seekor kambing kurban yang cacat fisik. Kaki kambing tersebut bengkok.
Yukti meminta pelapak tidak menjual kambing tersebut untuk kebutuhan kurban. Mengingat, hewan kurban tidak boleh cacat fisik dan harus sudah cukup umur.
"Adanya pengawasan ini agar ternak yang dijual benar-benar layak untuk kurban. Baik dari umur, serta giginya sudah poel," terang Yukti, Rabu (7/8/2019).
Terlepas dari itu, penjualan kambing kurban di Kabupaten Probolinggo mengalami peningkatan dalam sepekan terakhir jelang Idul Adha. Bahkan menurut seorang penjual hewan kurban, Muadz Banawir, harganya pun ikut naik.
Menurut Muadz, harga kambing saat ini berkisar antara Rp 3 juta hingga Rp 4 juta per ekor tergantung ukuran. Sementara harga domba di kisaran Rp 2 juta sampai Rp 3 juta per ekor. Naik sekitar Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu dari harga sebelumnya.
"Mendekati Hari Raya Kurban, penjualan meningkat. Biasanya sehari hanya terjual 1 sampai 2 ekor. Namun sekarang bisa 5 sampai 10 ekor sehari. Harganya pun juga ikutan naik dari hari biasanya," pungkas Muadz.
Tonton Video Waspada! 100 Sapi Kurban Ditemukan Tidak Layak di Makassar:
(sun/bdh)











































