Kabid Peternakan dan Penyuluhan DKPP Surabaya Meita Ireno mengatakan, sidak yang dilakukan hari ini merupakan pertama kali. Sejauh ini pihaknya belum menemukan penyakit yang fatal pada hewan kurban.
"Kalau pengalaman tahun lalu untuk kesehatan ternaknya tidak ada yangg penyakit yang terlalu fatal. Hanya luka-luka di perjalanan. Kemudian iritasi mata, karena kena angin terus diare. Sejauh ini penyakit yg diderita hewan kurban hanya yang ringan-ringan saja," kata Meita kepada wartawan usai sidak di kandang penjual hewan kurban di Mulyorejo, Selasa (6/8/2019).
"Kalau yang terluka sering, seperti lokasi ini kan juga desak-desakan. Jadi mungkin ada yang badannya kena kayu, pagar atau sruduk sesama hewan. Luka-luka itu pasti ada," Meita menambahkan.
Menurut Meita, sidak kesehatan hewan kurban akan dilakukan di sekitar 100 titik penjual hewan kurban.
"Seluruh Kota Surabaya. Semua tempat penjualan (hewan kurban) akan dilakukan pemeriksaan. Tahun kemarin ada 100 lebih titik lokasi," terang Meita.
Meita juga memastikan, menjelang Idul Adha Kota Pahlawan steril dari hewan hasil gelonggongan. Selain itu, pihaknya juga menjamin hewan-hewan kurban yang dari luar Jatim dan dijual mendapat pengawasan kertat terkait penyakit seperti antraks.
"Kalau sapi gelonggongan, karena ini untuk sapi kurban kayaknya ndak ada. Karena sifatnya untuk ibadah. Di Surabaya selama ini tidak ada sapi gelonggong," terang Meita.
"Yang perlu diperhatikan yang di luar Jawa Timur dan Jawa Tengah mereka masih bebas. Dari Jawa Timur juga. Saya rasa aman," lanjutnya.
Meskipun DKPP telah melakukan pemeriksaan, imbuh Meita, ia menyarankan kepada calon pembeli hewan kurban agar memastikan kesehatannya sebelum membeli. Pemeriksaan bisa dilakukan dengan melihat ciri-ciri fisik hewan seperti bulu, sinar mata dan kotoran yang menempel di sekitar mata dan hidung.
"Hewan yang sehat itu hewan yg bisa dilihat dari kasat mata dari ciri-ciri bulunya kalau bersih ndak kusem itu tandanya hewan baik. Sinar mata, tidak ada kotoran di sekitar mata, hidung, daerah anus juga ada kotoran atau tidak, gerakannya lincah. Kalau lemes tidur saja itu berarti ada sesuatu. Jadi itu secara kasat mata," pungkasnya.
Tonton video 100 Sapi Kurban Ditemukan Tidak Layak di Makassar:
(sun/bdh)