Gus Kamil menyebut, selama ini pula Mbah Moen selalu meminum obat yang didapatkannya dari resep dokter. Dia mengibaratkan Mbah Moen meminum obat sudah seperti makan nasi, yang dilakukan setiap hari sejak kecil.
"Ya memang (meninggalnya) karena sudah sepuh itu. Kalau Mbah Moen sakit, itu sudah sejak kecil. Mulai gula dan lain sebagainya. Obat itu diminum bukan untuk menyembuhkan, tapi lebih seperti orang memakan nasi," kata Gus Kamil, Rabu (7/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Mbah Moen meminum obat selama ini bukan dalam rangka agar tubuhnya kembali sehat, tapi sudah menjadi semacam kebiasaan. Namun, sampai akhir hayat, Mbah Moen justru terlihat sehat, bahkan suaranya masih lantang ketika memimpin doa ataupun salat.
"Jadi kenyang ya itu. Abah itu sepertinya memang tidak ada niat untuk meminum obat sebanyak itu untuk sembuh. Tapi sampai sekarang sepuh itu, penyakitnya sudah ada semuanya itu," terangnya.
KH Maimun Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen wafat kemarin di Mekah. Jenazahnya dimakamkan di pemakaman Al-Ma'la, Mekah. Suasana haru masih menyelimuti kawasan Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang, hingga saat ini.
Beberapa putra Mbah Moen hari ini akan bertolak dari Indonesia ke Arab. Salah satunya untuk mendampingi sang ibunda agar tetap tabah dan dapat melanjutkan prosesi ibadah haji di Tanah Suci.
Mbah Moen Tutup Usia di Mekah:
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini