1.250 Petugas Diterjunkan Pantau Kesehatan Hewan Kurban Idul Adha

1.250 Petugas Diterjunkan Pantau Kesehatan Hewan Kurban Idul Adha

Hilda Meilisa - detikNews
Jumat, 02 Agu 2019 19:19 WIB
Hewan kurban yang dijual (Foto: Dadang Hermansyah)
Surabaya - Menjelang Hari Raya Idul Adha, Dinas Peternakan Jawa Timur menerjunkan 1.250 petugas untuk memantau kesehatan hewan-hewan kurban. Hal ini agar daging kurban yang diterima masyarakat dalam kondisi baik.

Kepala Dinas Peternakan Jatim Wemmy Niamawati mengatakan pihaknya telah mengirim edaran ke kabupaten dan kota untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan ternak yang hendak dijual.

"Jadi semua lapak yang ada di Jatim itu kita gerakkan SDM kabupaten kota se-Jatim. Jadi ada 1.250 orang apakah itu dokter hewan atau paramedik veteriner. Kita bekerjasmaa juga dengan Persatuan Hewan Indonesia, kemudian juga fakultas kedokteran hewan. Jadi dipastikan semua ternak dijual itu sehat, dilakukan pemeriksaan dan dikeluarkan surat keterangan hewan ternak," papar Wemmy di Surabaya, Jumat (2/8/2019).


Tak hanya itu, Wemmy mengatakan pihaknya juga melakukan pelatihan kepada takmir masjid. Pelatihan ini agar para takdir memahami bagaimana cara penanganan hewan kurban.

"Kami juga melakukan pelatihan kepada takmir masjid 150 orang selama dua hari. Gelombang pertama 100 orang, dan gelombang kedua 50 orang, supaya paham penanganan terhadap hewan kurban. Ada pemeriksaan antem mortem dan post mortem," imbuhnya.

Sementara terkait penyakit yang rawan diidap oleh hewan kurban, Wemmy menyebut selama ini pihaknya telah melakukan penyelidikan. Hal ini dilakukan di beberapa laboratorium milik pemprov.

"Tidak hanya di Idul Adha saja tapi tiap bulan kita lakukan penyelidikan terhadap penyakit hewan. Disnak punya laboratorium di Malang, mulai Banyuwangi sampai Mojokerto, sampai Trenggalek. Kemudian laboratorium di Tuban, itu Pacitan sampai Surabaya. Kemudian Madura ada laboratorium kesehatan Madura," lanjut Wemmy.


Di kesempatan yang sama, Wemmy mengimbau masyarakat agar menerapkan pola pengolahan hewan kurban se-higienis mungkin.

"Diimbau supaya untuk penanganan daging kurban harus higienis, tidak boleh dicampur antara daging dengan jeroan. Jadi jeroannya harus dipisah penanganannya. Jadi disendirikan, namanya daging merah sama hijau," pungkasnya.



Simak Juga 'Geger Potensi Gempa Megathrust M 8,8 dan Tsunami Dahsyat':

[Gambas:Video 20detik]




(hil/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.