Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Banyuwangi BBKSDA Jatim, Sumpena mengatakan ada beberapa wilayah di Puncak Ijen masih terbakar. Api masih menyala di wilayah timur puncak Ijen. Namun di wilayah barat dan utara sudah padam.
"Ada 18 orang yang kami terjunkan di beberapa titik api yang masih menyala. Sebagian sudah dipadamkan dengan alat sederhana," ujarnya kepada detikcom, Jumat (2/8/2019).
Pemadaman dengan alat sederhana ini, kata Sumpea, karena wilayah yang masih terbakar tersebut sangat sulit dijangkau. Meski begitu, kata Sumena, titik api itu jauh dari jalur pendakian ataupun titik kumpil wisatawan.
"Api sebagian sudah padam. Tapi di sebagian wilayah masih menyala. Wilayahnya sulit dijangkau, makanya tidak bisa dipadamkan. Sementara asap tidak tebal dan tidak mengganggu wisatawan yang akan naik ke Ijen," tambahnya.
Titik api, tambah Sumpena, diketahui sejak Rabu (31/7). Api muncul dari Petak 80A Perum Perhutani KPH wilayah Banyuwangi utara, kemudian menjalar ke hutan lindung Perhutani dan masuk ke wilayah Cagar Alam Kawah Ijen Merapi Ungup-Ungup di sekitar timur laut.
Mengenai penyebab kebakaran, kata Sumpena, pihaknya memprediksi adanya kelalaian ulah manusia yang menyalakan api di hutan. Namun kebakaran juga sering terjadi pada musim kemarau seperti saat ini.
"Sejauh ini belum pasti. Bisa mungkin pencari madu atau masyaraat yang lalai menggunakan api. Sehingga terjadi kebakaran dan sering terjadi saat kemarau kebakaran ini," pungkasnya.
Hutan di sekitar TWA Kawah Ijen terbakar. Kebakaran hutan di wilayah tersebut diketahui beberapa wisatawan yang naik ke puncak Ijen. Kebakaran tersebut tidak mengganggu aktivitas pendakian di puncak Ijen.
TWA Kawah Ijen berada di wilayah perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso. Destinasi wisata ini sangat merupakan lokasi favorit wisatawan melihat danau kawah hijau tosca dan Blue Fire dari pembakaran uap belerang.
Simak Juga 'Kawasan Hutan TWA Kawah Ijen Terbakar':
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini