Operasi Pemisahan Kembar Siam ke-99, Dokter RSU Soetomo Temukan Kesulitan

Operasi Pemisahan Kembar Siam ke-99, Dokter RSU Soetomo Temukan Kesulitan

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Jumat, 02 Agu 2019 14:58 WIB
Ketua Tim Kembar Siam RSU dr Soetomo Surabaya, dr Agus Harianto (kanan)/Foto: Hilda Meilisa Rinanda
Surabaya - Bayi kembar siam ke-99, Aqila dan Azila akan dipisahkan. RSU dr Soetomo menemukan kesulitan komplek karena kembar siam asal Kendari, Sulawesi Tenggara ini dempet dada dan perut.

Ketua Tim Kembar Siam RSU dr Soetomo Surabaya, dr Agus Harianto SpAK mengatakan, kondisi keduanya dalam keadaan baik. Artinya, kedua bayi ini dalam kondisi sehat.

"Kondisinya bagus, anaknya cantik sekali dan dia aktif sekarang saling pukul-memukul artinya mereka mau dipisahkan. Ndak mau begitu lagi. Dan ini kembar siam yang ke-99 kasus yang pernah kita tangani," kata dr Agus saat konferensi pers di RSU dr Soetomo Surabaya, Jumat (2/8/2019).

Agus menyebut tingkat kesulitan dalam operasi terbilang kompleks. Pasalnya tak hanya dada saja, kedua bayi juga dempet di bagian perut.


"Ini kembar siam dempet dada dan perut. Tapi kembar siam ini sangat kompleks karena dempetnya dari atas sampai bawah. Ini lain dari pada yang lain. Setiap kasus kembar siam lain dan bervariasi," imbuhnya.

Saat ditanya mengapa kedua bayi ini baru dioperasi di usia 16 bulan, pihaknya memaparkan Aqila dan Azila akan lebih mudah dilakukan pemisahan saat usianya cukup besar.

"Begini, baru dilakukan karena semakin umurnya besar semakin mudah. Kalau sampai umurnya kecil, dia dioperasi juga sulit. Kami pernah operasi Rohman dan Rohim, 9 bulan ini sulit. Jadi demi keselamatan pasien kita upayakan dua-duanya selamat," paparnya.

Sementara itu, pihaknya menyiapkan segala diagnosa dan pemeriksaan. Dia mengaku pihaknya harus benar-benar siap saat di meja operasi nanti.


"Karena ini elektif. Artinya menyiapkan semuanya dari segala macam bentuk kita upayakan, sehingga pasien naik di meja operasi kita sudah mengerti diagnosanya," lanjutnya.

Di kesempatan yang sama, Anggota Tim Dokter Kembar Siam RSU dr Soetomo, dr Purwadi SpAK menjelaskan kasus operasi pemisahan ini tidak sederhana. Untuk itu, pihaknya memilih jalan yang paling aman yakni menunggu usia bayi cukup besar.

"Sebetulnya paling aman kalau masing-masing berat badannya 5 kg. Tapi untuk dempet dada dan perut yang sedemikian kompleks, maka kita tidak mau ambil risiko. Kita mau operasi di umur 10 bulan. Tapi dengan berbagai pertimbangan, ini sampai umur 16 bulan," terang dr Purwadi.

"Jadi berat badannya makin besar, kita makin suka. Jadi semua itu tergantung faktor risiko. Yang ini komplek. Untuk itu kita mengambil aman," pungkasnya. (sun/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.