"Berdasarkan tahun lalu, kami sudah pendataan di beberapa peternak dan penjual hewan kurban di wilayah Ciamis, dipastikan aman terpenuhi. Persediaan juga masih banyak. Di Ciamis ini kebutuhan biasanya 5 ribu sampai 6.500 ekor setiap tahunnya," ujar Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ciamis Otong Bustomi, Jumat (2/8/2019).
Ia menjelaskan persediaan hewan kurban, khususnya sapi di Ciamis, semua didatangkan dari luar daerah, antara lain dari Kupang, Nusa Tenggara Timur, yang sebelumnya melalui proses penggemukan oleh peternak. Sebab, populasi sapi di Ciamis masih tergolong rendah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan untuk hewan ternak domba di Ciamis masih mencukupi, tidak perlu mendatangkan dari luar daerah. Peternak domba tersebar di daerah Kecamatan Rancah, Rajadesa, Sukamantri dan Tambaksari.
"Untuk Ciamis kebanyakan kurban sapi, padahal tidak mutlak harus sapi, bisa domba atau kambing. Ini tugas kami untuk mengubah pemikiran masyarakat. Supaya kurban domba tak harus sapi," tuturnya.
Menurut Otong, untuk harga hewan kurban terutama sapi, harga hidup layak kurban sekitar Rp 17 juta hingga Rp 19 juta, dengan berat sekitar 70 hingga 100 kilogram. Sedangkan harga domba Rp 2 juta hingga Rp 3 juta. Ada kenaikan dari tahun sebelumnya, namun tidak signifikan.
Koko Koharudin, seorang peternak asal Bojonghuni, Maleber, Ciamis, mengatakan musim kurban tahun ini ada peningkatan permintaan sapi. "Untuk harga normal, ada kenaikan sedikit. Tapi permintaan meningkat, tahun lalu itu 37 ekor laku. Kalau sekarang 40 ekor lebih sudah terjual, tinggal dibawa sebelum hari kurban oleh pembelinya," ujar Koko. (bbn/bbn)