Ratusan tenaga medis itu berasal dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jabar I. Mereka diterjunkan untuk membantu tim dari Dinas Peternakan di beberapa daerah Jabar.
Ketua PDHI Jabar I Pranyata mengatakan seluruh dokter hewan ini bakal dilibatkan dalam pemeriksaan antemortem dan postmortem. Artinya, sebelum dan sesudah hewan kurban disembelih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pada hari H Idul Adha, sejumlah dokter hewan menitikberatkan pemeriksaan postmorten. Mereka akan memberikan pemahaman kepada panitia kurban mengenai daging yang laik disebarkan mustahik.
"Kita lihat mana yang ada perubahan, kalau ada organ yang tidak layak dimakan disingkirkan," ucap Pranyata.
Ia menuturkan ada beberapa hal yang mesti diperhatikan ketika proses penyembelihan hewan kurban. Salah satunya mencegah hewan tersebut mengalami stres yang akan berpengaruh kepada kualitas daging.
"Jadi hewan tersebut tidak boleh melihat temannya saat akan dipotong. Karena hewan ternak ini memiliki insting kesakitan," katanya.
Selain itu, kata Pranyata, pemisahan daging dengan organ dalam hewan kurban juga wajib dilakukan. Sebab, sambung dia, khususnya organ usus merupakan tempat pertumbuhan bakteri.
"Atau disebut media bakteri, kalau disatukan dengan daging itu juga otomatis bakteri akan cepat tumbuh," ujar Pranyata.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar, Koesmayadi Tatang Padmadinata mengatakan hewan kurban yang sehat akan diberikan tanda khusus. Pihaknya sudah menyiapkan 160 ribu kalung sehat hewan kurban.
"Kita menyiapkan 160 ribu kalung sehat untuk hewan kurban yang sudah diperiksa," kata Koesmayadi. (mud/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini